Bantul
DAK 2019 Difokuskan pada Revitalisasi Pasar Pundong dan Pasar Jejeran
Anggaran untuk revitalisasi masing-masing pasar sebesar Rp 1,6 miliar bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) 2019.
Penulis: Amalia Nurul F | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Pasar Pundong dan Pasar Jejeran tahun ini akan direvitalisasi.
Dari informasi yang dihimpun Tribunjogja.com, anggaran untuk revitalisasi masing-masing pasar sebesar Rp 1,6 miliar bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) 2019.
Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Dinas Perdagangan Bantul Subianta Hadi.
Katanya, pemilihan dua pasar tersebut telah ditentukan oleh pusat.
"Sudah ditentukan lokasi pasarnya oleh pusat jadi tidak bisa mengubah atau memindah," katanya saat ditemui wartawan, Jumat (8/2/2019) siang.
Tak ada masalah terkait pemilihan dua lokasi ini.
Namun, pihaknya menilai anggaran yang didapat tersebut masih kurang.
"Kalau soal lokasi tidak ada masalah, yang jadi usulan kita, kalau dengan anggaran sekian itu kan hanya untuk satu pasar pun mepet, kurang," jelasnya.
"Tapi dari pusat tidak bisa dijadikan satu Jejeran dulu atau Pundong dulu," imbuhnya.
Karena keterbatasan anggaran tersebut, nantinya revitalisasi pasar akan difokuskan pada titik-titik tertentu saja.
"Tidak total, kala Pasar Pundong saja, total kita mengajukan sekitar Rp 25 miliar. Maka akan kami fokuskan satu titik, jadi nanti ketika dibiayai lagi atau diteruskan lagi pembangunannya tidak overlap," terang Subianta.
Pihaknya pun akan fokus pada pelebaran los pasar.
"Kalau yang lain nanti jadi petanggung. Kalau los kan tinggalan yang lama kemudian bisa ditentukan apakah perlu dilebarkan," tuturnya.
Baca: Lakukan Safari Jumat, Bupati Bantul Tinjau Langsung Pembangunan di Tingkat Desa
Lanjutnya, sebelumnya akan dilakukan perhitungan dan perencanaan terlebih dahulu.
"Kita lakukan hitungan perencanaan dulu. Kami sudah menerima pengajuan dari tim konsultan perencana, sudah kami tunjukkan dengan bidang yang menangani langsung ke lapangan," jelasnya.
"Jika anggaran berkisar sekian, dari sisi perencana ada latar belakang teknik berupaya mendekati ketepatan dari anggaran," sambungnya.
Sementara itu, dari APBD juga dianggarkan untuk pemeliharaan yang bersifat rutin.
Namun anggaran tersebut juga tak dapat menjangkau seluruh pasar sehingga ditentukan berdasar prioritas.
Baca: Pemkab Bantul Rencanakan Pelebaran Jalur Cinomati
"Kalau dari APBD sifatnya pemeliharaan rutin saja. Karena pasar itu kan yang bangunannya masih sempurna, tapi mungkin ada yang bocor, dsb. Kami tetap alokasikan anggaran. Berkisar Rp 300 juta untuk difokuskan di tiga pasar yang mendesak diprioritaskan, karena semua 32 lurah pasar mengajukan. Tapi anggaran tidak cukup," paparnya.
Kata Subianta, untuk menyempurnakan pekerjaan tahun 2018, pihaknya mengalokasikan Rp 300 juta tersebut untuk membereskan drainase di Pasar Turi yang juga telah direvitalisasi menggunakan DAK.
"Kemarin kan DAK juga. Tapi anggaran terbatas. Padahal di sana kalau hujan banjir. Maka nanti akan ada perbaikan drainase dan peninggian cor blok antar los," terangnya.
Tahun lalu telah dilakukan revitalisasi lima pasar yakni Pasar Gumulan, Pasar Jodog, Pasar Gatak, Pasar Bendosari, dan Pasar Turi.
"Semua sudah jadi, akan kita resmikan 26 Februari nanti di Pasar Turi," tutupnya. (*)