Rekam Jejak Edy Rahmayadi di PSSI - Mulai Mencalonkan Diri, Kontroversi, Hingga Resmi Undur Diri
Pengunduran dirinya resmi disampaikan saat membuka kongres PSSI di Nusa Dua Bali, Minggu (20/1/2019).
Rangkap jabatan
Beberapa lama menjabat sebagai ketum PSSI, Edy rupanya mencalonkan diri dalam Pilkada Sumatera Utara 2018 silam.
Ia maju menjadi calon gubernur berpasangan dengan Musa Rajekshah.
Dalam pertarungan Pilkada Sumatera Utara 2018, Edy-Musa mengalahkan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus dan dilantik menjadi gubernur pada 5 September 2018.
Hal ini menyebabkan adanya rangkap jabatan dan tanggung jawab yang diemban oleh Edy.
Belum lagi jabatannya sebagai ketua dewan pembina PSMS Medan.
Meski demikian, Edy masih tetap menjabat sebagai ketum PSSI dan saat itu belum ada rencana penggantian ketum pada kongres Januari kemarin.
Baca: Bocoran Jadwal Kick Off Liga 1 2019 dan Rencana Turnamen Pramusim yang Akan Digelar PSSI
Baca: Mundur dari Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi Sindir Umuh Muchtar : Jangan Hanya Teriak- Teriak di Luar
Baca: Edy Rahmayadi Mundur dari Kursi Ketua Umum PSSI, Jabatannya Langsung Diserahkan ke Joko Driyono
Permasalahan
Sejumlah masalah muncul selama Edy menguasai PSSI.
Misalnya, kematian suporter sepak bola.
Salah satu dari tragedi kematian suporter yang paling banyak menyita perhatian adalah penganiayaan berujung kematian yang menimpa suporter Persija Jakarta, Haringga Sirla, di Bandung beberapa waktu silam.
Selain korban nyawa, kekalahan Timnas Indonesia di Piala AFF juga menjadi hal yang banyak diperbincangkan masyarakat.
Karena hal ini, Edy dinilai tidak berhasil membawa PSSI ke arah yang lebih baik.

Masalah lain pun muncul terkait pengaturan skor liga yang belakangan terjadi di tubuh PSSI.
salah satu pelakunya adalah anggota Exco, Johar Lin Eng.