Jadwal Debat Capres 2019, Lima Fakta Debat Pertama yang Diprediksi Panas Sejak Awal
Jadwal debat capres 2019 yang pertama telah ditentukan akan digelar pada Kamis 17 Januari 2019.
Lima Fakta Debat Pertama yang Diprediksi Panas Sejak Awal
TRIBUNjogja.com ---- Jadwal debat capres 2019 yang pertama telah ditentukan akan digelar pada Kamis (17/1/2019).
Presiden Joko Widodo bertemu dengan para ketua umum partai pengusung dan pendukungnya pada Pilpres 2019 di Restoran Seribu Rasa, Menteng, Jakarta, Selasa (15/1/2019).
Jokowi mengatakan dalam pertemuan tersebut ia mengevaluasi hal-hal yang telah dilakukan di masa kampanye. Pertemuan tersebut juga membahas langkah apa saja yang akan
dilakukan di sisa masa kampanye.
"Pertemuan rutin dalam rangka evaluasi pekerjaan-pekerjaan yang telah kami lakukan dengan semua ketua-ketua partai Koalisi Indonesia Kerja dan ke depan apa yang kita
lakukan. Bicara yang ringan-ringan. Banyak makananya, bicaranya sedikit," kata Jokowi dikutip Tribunjogja.com dari kompas.com.
Saat ditanya apakah pertemuan tersebut juga membahas persiapan debat Pilpres yang akan berlangsung Kamis (17/1/2019) besok, Jokowi membantah.
Saat ditanya apakah ia sudah mempersiapkan debat dengan simulasi dan latiha, ia kembali membantah.
"Enggak, enggak ada. Debat aja kok pakai latihan," lanjut dia.
Debat Capres 2019

Dalam pelaksanaannya, penonton yang boleh masuk ke ruang debat Pilpres 2019 nanti merupakan penonton undangan.
Bagi pendukung kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang tidak masuk ruang debat pun disediakan fasilitas nonton bareng alias nobar di luar
ruangan.
Nah, selain jadwal debat capres dan fasilitas nobar, berikut ini fakta-fakta mengenai debat capres-cawapres 2019 yang menarik disimak sebelum jadwal debat Pilpres 2019
pertama digelar.
Dikutip tribunjogja.com dari kompas.com, debat perdana Pemilihan Presiden akan berlangsung tepatnya Kamis (17/1/2019).
Untuk pertama kalinya, pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin akan beradu gagasan dengan pasangan nomor urut 02 Prabowo
Subianto-Sandiaga Uno.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) mempersiapkan skema dan aturan debat sedemikian rupa.
Dari enam segmen, segmen satu dan enam akan menjadi sesi khusus pembacaan visi-misi dan juga closing statement.
Debat sesungguhnya ada pada segmen dua, tiga, empat, dan lima.
Tema debat pertama kali ini seputar hukum, HAM, anti-korupsi, dan terorisme.
Ketua KPU Arief Budiman menjanjikan debat kali ini akan lebih seru dari debat pemilu sebelumnya.
"Debat ini akan sedikit berbeda dengan dulu. Sekarang hebatnya jauh lebih terasa alur debatnya," ujar Arief di kompleks parlemen, Kamis (10/1/2019).
Baca: Pemilu 2019, KPU DIY Optimis Partisipasi Pemilih di Atas Rata-rata Nasional
Berikut ini adalah lima fakta terkait debat pertama yang dijanjikan lebih panas sejak awal :
1. Perdebatan dimulai sejak segmen dua
Dua segmen awal dalam debat adalah menjawab pertanyaan yang dibuat para panelis.
Biasanya, kandidat hanya perlu menjawab pertanyaan tersebut tanpa perlu beradu argumen dengan kandidat lawan.
Arief mengatakan debat kali ini tidak seperti itu.
Kesempatan untuk beradu argumen disediakan sejak segmen dua.
Setelah kandidat A menjawab pertanyaan dari moderator, kandidat B boleh menanggapinya.
Kemudian kandidat A boleh menanggapi lagi komentar dari kandidat B. Hal ini juga berlaku sebaliknya.
"Kalau dulu debat terjadi pada bagian akhir saja. Kalau sekarang justru sejak awal," kata Arief.
Sementara pada segmen empat dan lima, adu argumen dipastikan ada.
Sebab masing-masing kandidat akan saling melempar pertanyaan yang bisa mereka tanggapi lagi.
"Jadi saya membayangkan ini justru lebih terasa debatnya dibandingkan desain rundown debat-debat sebelumnya," ujar dia
2. 20 Kisi-kisi pertanyaan
Dua pasangan calon akan diberi 20 kisi-kisi pertanyaan debat untuk segmen dua dan tiga.
Kisi-kisi tersebut terdiri dari 5 pertanyaan untuk masing-masing tema.
Namun, Arief menegaskan kisi-kisi ini bukan bocoran.
Sebab pada akhirnya para kandidat tidak mengetahui pertanyaan apa yang akan mereka dapatkan.
"Mereka tidak tahu yang akan ditanyakan pertanyaan nomor berapa. Jadi mereka betul harus memahami bukan menghafalkan," ujar Arief.
Baca: Enam Panelis Dipilih KPU untuk Debat Capres-Cawapres, Nama Bambang Widjodjanto Dicoret
3. Tak ada pertanyaan soal kasus
Nantinya, pertanyaan dalam debat akan membahas seputar visi dan misi kedua kandidat ke depan.
Para panelis tidak akan mengajukan pertanyaan secara spesifik terkait kasus kepada kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Ahli hukum dari Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK) sekaligus salah satu panelis, Bivitri Susanti, mengatakan, para panelis tidak akan mengajukan pertanyaan
spesifik terkait kasus hukum, HAM, korupsi dan terorisme.
Contohnya kasus penyiraman air keras yang dialami oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
"Iya kami tidak bikin pertanyaan soal kasus. Yang tidak ditanya itu maksudnya kasus-kasus individual," ujar Bivitri.
4. Penonton debat harus undangan
Pada saat debat nanti, hanya para undangan yang bisa masuk ke ruangan di Hotel Bidajara.
Masing-masing pasangan calon akan diberikan 100 undangan yang boleh mereka bagikan ke siapa saja.
Sisanya, KPU yang akan menyebarkan undangannya.
"Pokoknya 100 undangan. Nah, selebihnya kapasitas ruangan itu KPU yang akan mengundang, ada tokoh masyarakat, ada tokoh agama," ujar Arief.
Pendukung capres-cawapres juga diperbolehkan membawa atribut kampanye.
Namun, tak semua atribut bisa dibawa.
KPU akan mengatur perihal atribut yang boleh dan tidak boleh dibawa pendukung pada saat gelaran debat.
5. Disediakan tempat nobar
Bagi pendukung yang tidak bisa masuk ke ruang debat, KPU akan menyiapkan tempat nonton bareng (Nobar debat capres) di area luar.
Dengan begitu, pendukung yang hadir tetap bisa menyaksikan jalannya debat meski tak masuk ke ruangan.
"Karena kan ruangannya pasti tidak mampu menampung semua orang yang datang. Maka di luar juga kami sediakan untuk pihak paslon 01 dan paslon 02, kita sediakan ruangan
di luar untuk nonton bareng," ujar Arief.
Arief mengatakan tempat nobar pendukung pasangan nomor urut 01 dan 02 juga akan dipisah.
KPU juga telah mengecek ruangan yang akan digunakan dalam debat. (*)