Bantul

Banyak Laporan di Aplikasi Lapor Bantul Sudah Ditindaklanjuti, Kebanyakan Soal Infrastruktur

Aplikasi Lapor Bantul ini, lanjut Nugroho, langsung terhubung dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.

Penulis: Amalia Nurul F | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Amalia Fathonaty
Kepala Diskominfo Bantul, Nugroho Eko Setyanto menunjukkan cara penggunaan aplikasi Lapor Bantul di ponsel pintar. Foto diambil Rabu (16/1/2019). 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Sejak diluncurkan pada Juli 2018 lalu, aplikasi e-laporan Lapor Bantul telah menerima sekitar 168 laporan dari masyarakat pengguna aplikasi berbasis ponsel pintar ini.

Sekitar 147 laporan pun telah ditindaklanjuti.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Bantul, Nugroho Eko Setyanto mengatakan kebanyakan laporan aduan terkait infrastruktur.

"Yang banyak lapor itu bidang infrastruktur seperti jalan dan lampu penerangan," jelasnya, Rabu (16/1/2019) siang.

Baca: Bantul Jadi Contoh Transparansi Keuangan Desa, Dinilai Sukses Jalan Sistem Keuangan Desa

Menurutnya laporan memang didominasi soal kebutuhan masyarakat seperti infrastruktur tersebut.

"Laporan soal kinerja tidak terlalu banyak. Yang banyak biasanya terkait kebutuhan masyarakat yang sering dilaporkan ke kita," jelasnya.

Namun, kata Nugroho, ketersediaan anggaran berpengaruh terhadap tindaklanjut laporan aduan.

"Yang belum ditindaklanjuti biasanya karena anggaran," paparnya.

Sebagai contoh, katanya, belum lama ada laporan saluran air yang ambrol dan langsung dapat ditindaklanjuti.

"Contoh kecil kemarin ini, sebelah barat Paseban ada laporan saluran air yang ambrol kena roda truk atau apa itu. Walaupun kecil tapi karena jalannya kecil jadi membahayakan," terangnya.

Baca: Maret Mendatang, Pemkab Bantul Akan Mulai Jalankan Program Boga Sehat

"Terus dilaporkan, dan dijawab, dan nggak ada sebulan langsung diperbaiki oleh PU. Seperti itu misalnya," sambungnya.

Ditambahkan oleh Kasi Pengelolaan Informasi dan Aspirasi Publik Diskominfo Bantul, Sri Mulyani, aduan yang paling sering ditemui tertuju pada Dinas Perhubungan (Dishub) terkait lampu lalu lintas dan lampu penerangan jalan.

"Ada soal lampu lalin, ini ke Dishub banyak, ada 18 (laporan) sendiri. Lampu penerangan jalan ini mendominasi di perhubungan," paparnya.

Tambahnya, laporan dan usulan kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) juga cukup banyak.

"Ke DLH ada soal sumur tercemar, limbah ternak, sampah sungai Winongo, sampai ada usulan untuk menanam pohon Tabebuya," urai Sri.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved