Proyek Tol Bawen-Yogya dan Solo-Yogya, Sri Sultan dan Ganjar Pranowo Sepakat Tak Rusak Cagar Budaya
Ganjar Pranowo mengatakan pihaknya masih menunggu paparan hasil desain jalur tol itu.
TRIBUNJOGJA.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sepakat pembangunan jalan tol Bawen -Yogyakarta dan Solo-Yogyakarta tidak berdampak rusaknya situs-situs dan cagar budaya.
Contohnya situs sekitar Candi Borobudur.
"Tapi kalau jalurnya nanti mendekati lokasi wisata, itu memang kami usulkan. Asal jangan merusak. Seumpama jalurnya menerjang situs, istilah saya, ya menggok (belok)," ujar Ganjar di rumah dinas Puri Gedeh, Kota Semarang, Senin (7/1/2019) malam.
Politisi PDIP itu berharap ada exit tol yang berdekatan dengan Candi Borobudur dan lokasi wisata sekitarnya. Sehingga memudahkan wisatawan.
Ganjar mengatakan pihaknya masih menunggu paparan hasil desain jalur tol itu.

Kalau perlu, tambahnya, paparannya nanti di depan Pemprov Jateng dan DI Yogyakarta, sehingga berbuah solusi dan kesepakatan.
"Intinya semua yang masih konsep itu saya biarkan. Nanti tetap saya minta untuk paparan bersama. Jadi bisa tahu yang terganggu siapa? Solusinya bagaimana? Begitu," katanya.
Sebagai informasi, saat ini pembangunan telah memasuki tahap lelang untuk ruas Bawen - Yogyakarta, sementara ruas Solo - Yogyakarta masih terkendala situs cagar budaya.
Baca: Ular Piton Ukuran Jumbo Lilit Ibu dan Anak di Gunungkidul, Kedua Sempat Kewalahan Saat Adu Kuat
Baca: Proyek Tol Bawen-Yogya dan Solo-Yogya, Inilah Rute yang Akan Dibangun dan Dilalui Jalan Tol
Baca: Proyek Jalan Tol Bawen-Yogyakarta Masuk Lelang, Berubah Rencana Tak Jadi Lewati Borobudur
Persoalan rute tol Bawen - Yogyakarta dan Solo - Yogjakarta sempat jadi polemik karena khawatir banyak situs cagar budaya yang bakal terdampak, di sekitar Candi Borobudur untuk ruas Bawen - Yogyakarta dan di sekitar Candi Prambanan di ruas Solo - Yogyakarta.
Jalan Tol Bawen - Yogyakarta itu akan dimulai dari Ambarawa, Pringsurat, Magelang dan Mungkid, yang di Yogyakarta melintasi Bendung, Karangtalun, Minggir, Sleman dan akan memanjang hingga kawasan Ringroad utara. Total panjang tol ini mencapai 77 kilometer dengan total investasi Rp 12,139 Triliun.

Sementara untuk tol Solo - Yogyakarta yang panjangnya mencapai 54 KM melintasi Solo, Klaten dan Yogyakarta dengan total investasinya Rp 19 triliun. Sepanjang 15 km tol tersebut akan dibuat melayang atau elevated.
Sri Sultan HB X Keberatan
Sebelumnya, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, juga menyatakan keberatan jika pembangunan tol Yogya-Solo nantinya akan melewati dan merusak situs di sekitarnya.
Apalagi, di kawasan Sleman timur banyak situs budaya yang wajib dipertahankan.
“Usulan saya (jalan tol) dibangun lewat ringroad yang sudah ada. Saya keberatan kalau merusak situs yang ada, seperti Prambanan,” ujar Sultan HB X saat ditemui di kompleks Kepatihan, Jumat (4/1/2019).