Yogyakarta
Aktivitas Merapi, Hanik: Tidak Ada Aktivitas yang Signifikan
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengimbau masyarakat untuk tetap tenang.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengimbau masyarakat untuk tetap tenang.
Hal itu diungkapkan karena adanya guguran sejauh 1.200m ke arah Kali Gendol, bahkan ada hujan abu di daerah Klaten.
"Masyarakat jangan khawatir, aktivitas Merapi saat ini selalu kami pantau. Memang semalam ada guguran ke arah Kali Gendol, tetapi tidak apa-apa. Daerah Klaten memang hujan abu, tetapi itu hanya sebentar. Jadi masyarakat harus tetap tenang,"ungkapnya Sabtu (5/1/2019).
Baca: Terkait Hujan Abu Gunung Merapi, BPPTKG Sebut Sebaran Hujan Abu Hanya 6 Km dari Puncak
Ia mengatakan tidak ada aktivitas Merapi yang signifikan.
Untuk guguran, BPPTKG mencatat terjadi 8 kali dengan amplitudo 1.5 hingga 50mm, dengan durasi 8.5 sampai 69 detik.
Selain guguran, BPTTKG juga mencatat satu kali hembusan dengan amplitudo 20mm berdurasi 16.6 detik.
Sementara cuaca sekitar Merapi cerah dan mendung.
"Sejauh ini memang belum ada aktivitas Merapi yang signifikan, demikian juga kegempaan. Aktivitas Merapi masih wajar, tentu kami akan selalu menginformasikan kepada masyarakat," katanya.
Baca: Gunung Merapi Lontarkan Lava Pijar, Wilayah Kemalang Rasakan Adanya Hujan Abu
Ia menjelaskan kubah Merapi juga terus mengalami pertumbuhan.
Hingga 3 Januari 2019, tercatat volume kubah Merapi adalah 415.000 meter kubik.
Meski laju pertumbuhan fluktuatif, namun masih dalam kategori rendah, yaitu 3.800 meter kubik per hari.
Hanik meminta masyarakat agar tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Merapi.
Terlebih dari sumber yang tidak jelas.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan aparat pemerintah daerah.
Ia menambahkan status Merapi saat ini masih Waspada Level II.
"Kegiatan pendakian masih tidak direkomendasikan. Masyarakat yang tinggal di KRB III mohon meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas Merapi," tambahnya. (TRIBUNJOGJA.COM)