Dahsyatnya Letusan Gunung Tambora Menyebabkan Hujan Lebat di Seantero Eropa

letusan Tambora telah mengubah sejarah Eropa, terutama setelah peperangan di Waterloo

Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
Jia Lianggao/Wikimedia Common
Gunung Tambora 

Lantaran minimnya catatan cuaca di tahun 1815, jadi untuk menguji teorinya, Dr Genge memeriksa catatan cuaca setelah letusan 1883 gunung berapi Indonesia lainnya, yakni Gunung Krakatau.

Data menunjukkan suhu rata-rata yang lebih rendah dan mengurangi curah hujan segera setelah letusan dimulai, dan curah hujan global lebih rendah selama letusan daripada periode sebelum atau sesudahnya.

Dia juga menemukan laporan gangguan ionosfer setelah letusan Gunung Pinatubo pada tahun 1991, Filipina, yang mungkin disebabkan oleh abu bermuatan di ionosfer dari gunung api.

Selain itu, tipe awan khusus, yakni awan noctilucent muncul lebih sering daripada biasanya setelah letusan Krakatau.

Dr Genge mengemukakan bahwa awan ini memberikan bukti pada terangkatnya debu elektrostatik dari letusan gunung berapi besar.

Dr Genge mengatakan: 'Vigo Hugo dalam novel Les Miserables berkata tentang Pertempuran Waterloo:' langit yang sangat gelap yang cukup untuk membawa runtuhnya Dunia. Sekarang kita selangkah lebih dekat untuk memahami bagian Tambora dalam Pertempuran itu,"

Pertempuran Waterloo

Pertempuran Waterloo, berlangsung di Belgia pada 18 Juni 1815. Perang ini menandai kekalahan terakhir Napoleon Bonaparte, yang telah menaklukkan sebagian besar Eropa pada awal abad ke-19.

Adapun pertempuran Waterloo terjadi antara Wellington, dengan tentara Inggris dan Sekutunya, dan Napoleon dengan Garda Kerajaan Prancisnya. Mereka melawan satu sama lain dalam pertempuran yang bisa menentukan akhir dari konflik berdarah selama 20 tahun di benua itu.

Napoleon naik melalui jajaran tentara Perancis selama Revolusi Perancis, menguasai pemerintahan Prancis pada 1799 dan menjadi kaisar pada tahun 1804.

Melalui serangkaian perang, ia memperluas kerajaannya di Eropa barat dan tengah.

Pertempuran Waterloo, di mana pasukan Napoleon dikalahkan oleh Inggris dan Prusia, menandai berakhirnya pemerintahannya dan dominasi Prancis di Eropa.

Wellington kalah jumlah - sekitar 68.000 pasukan Sekutu versus 72.000 dari Napoleon. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved