Tsunami Banten

HOAKS: Sudah Tersedia Alat untuk Mendeteksi Letusan Gunung

Muncul pemberitaan hoaks mengenai adanya alat untuk mendeteksi letusan gunung. Informasi ini beredar di media sosial Facebook sejak Minggu.

Editor: iwanoganapriansyah
IST
Hoaks adanya alat pendeteksi letusan gunung di Desa Duda, Karangasem, Bali yang beredar di media sosial Facebook sejak Minggu 

TRIBUNJOGJA.COM - Pasca-peristiwa tsunami yang terjadi di Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018) pukul 21.27 WIB, muncul pemberitaan mengenai adanya alat untuk mendeteksi letusan gunung.

Post ini muncul setelah terjadinya tsunami yang menghantam Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan yang diduga akibat erupsi Gunung Anak Krakatau.

Informasi ini beredar di media sosial Facebook sejak Minggu (23/12/2018).

Update Korban Tsunami Banten: 281 Meninggal, 1.016 Luka-Luka, dan 57 Hilang

Berdasarkan penelusuran, informasi ini beredar luas di media sosial Facebook yang berawal dari salah satu unggahan dari penggunanya.

Ia mengunggah sebuah foto yang disebut sebagai alat pendeteksi letusan gunung yang dipasang oleh pemerintah pusat di Desa Duda, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Bali.

Selain itu, pada unggahan juga disebutkan bahwa alat yang harganya mencapai Rp 6 miliar itu mampu mendeteksi dua jam sebelum letusan gunung terjadi.

Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Ferdinandus Setu menegaskan bahwa unggahan tersebut adalah hoaks.

"Kominfo menemukan hoaks mengenai alat deteksi letusan gunung ini yang disebarluaskan melalui media sosial Facebook," ujar Ferdinandus kepada Kompas.com pada Minggu (23/12/2018).

Bayi Mungil Korban Tsunami Terus Menangis, Orangtuanya Belum Ditemukan

Menurut Ferdinandus, hoaks ini ditemukan berdasarkan hasil penelusuran Direktorat Pengendalian Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo dengan mesin AIS (Automatic Identification System) setelah peristiwa tsunami di Pantai Barat Provinsi Banten dan Lampung Selatan.

Adapun dua peristiwa ini terjadi pada Sabtu (22/12/2018) pukul 21.27 WIB.

Dilansir dari twit Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho juga mengungkapkan, bahwa unggahan tersebut termasuk hoaks.

Sirine Gunung Agung

Sutopo mengatakan bahwa alat yang terpampang dalam unggahan di Facebook itu merupakan sirine untuk memberi peringatan dini saat ada bahaya dari letusan Gunung Agung dan tidak dapat digunakan untuk mendeteksi letusan gunung.

Selain itu, cara kerja alat tersebut mirip dengan sirine tsunami. Namun, perbedaannya yakni sirine peringatan letusan Gunung Agung dapat dipindahkan ke mana saja, sedangkan alat pendeteksi tsunami tidak bisa.

VIDEO - Bocah 5 Tahun Selamat Setelah 11 Jam Bertahan di Bawah Puing-puing Tsunami Banten

Kemudian, pihak Kominfo juga mengimbau kepada masyarakat, terutama pengguna internet dan media sosial agar tidak menyebarkan hoaks atau informasi yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya.

"Jika ditemukan informasi yang tidak benar dapat segera melapor ke laman aduankonten.id atau lewat akun Twitter @aaduankonten," ujar Ferdinandus. (Retia Kartika Dewi)

.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "[HOAKS] Ada Alat untuk Mendeteksi Letusan Gunung"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved