Geliat Aktivitas Gunung Merapi, Beberapa Kali Luncurkan Lava Pijar Namun Tetap Berstatus Waspada
Guguran lava yang menimbulkan pendar cahaya kembali terjadi di puncak Gunung Merapi, Rabu (19/12/2018) pukul 19.02 WIB
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Gunung Merapi menunjukkan geliatnya dalam beberapa hari terakhir.
Gunung berapi yang tercatat sebagai salah satu gunung paling aktif di dunia tersebut memuntahkan lava pijar dalam kurun waktu sepekan belakangan.
Terbaru, guguran lava yang menimbulkan pendar cahaya kembali terjadi di puncak Gunung Merapi, Rabu (19/12/2018) pukul 19.02 WIB malam kemarin.
Panjang luncuran lava pijar tidak bisa diperkirakan karena lereng berkabut tebal. Arahnya tetap ke bukaan kawah menuju hulu Kali Gendol.

Foto yang diambil dari CCTV BPPTKG Yogyakarta di puncak gunung menunjukkan guguran disertai kepulan asap cukup tebal. Status aktivitas Merapi tetap di level ll (Waspada).
Perkembangan terbaru aktivitas Merapi siang ini disampaikan BPPTKG Yogyakarta lewat akun sosial media mereka di FB, IG, dan Twitter.
Baca: BREAKING NEWS: Pukul 19.02 Malam Ini, Luncuran Lava Merapi Terpantau CCTV di Puncak
Baca: Penjelasan BPPTKG Terkait Guguran Lava Pijar di Puncak Merapi
Diberitakan sebelumnya, guguran dan luncuran lava pijar terakhir terpantau pukul 12.30.
Sebelumnya juga teramati pukul 08.10 dan 04.08 WIB.
Luncuran mengarah ke hulu Kali Gendol, dan terlihat jelas dari Dusun Balerante, Kemalang, Klaten.
Perkembangan menariknya, gejala luncuran lava pijar terjadi sejak sekitar pukul 00.00, dengan kemunculan titik api diam di puncak.
Info terjadinya luncuran lava pijar ini disampaikan Indriarto dari Pusdalops BPBD Klaten. Rekaman video CCTV di Posko 907 Balerante juga menunjukkan peristiwa subuh tadi.
Pantauan di lapangan Rabu pagi, guguran dan luncuran lava pijar Gunung Merapi (2.930 mdpl) menimbulkan suara "gemludug" cukup keras sekitar pukul 08.10 WIB.
Suara runtuhan material dari puncak gunung itu terdengar dari puncak bukit Kali Talang, Dusun Balerante, Kemalang, Klaten. Namun warga dusun tetap beraktivitas seperti biasa.
Sejumlah penduduk beriring-iringan ke arah lereng lebih tinggi, guna mencari rumput atau pakan ternaknya. Ada yang jalan kaki, ada juga yang menggunakan sepeda motor.
"Tiga hari lalu juga kedengeran mas suara gludug-gludug. Tapi tanah nggak sampai getar di sini," kata Sunarti, warga Balerante ditemui saat hendak merumput ke bukit seberang Kali Talang.
Baca: Guguran Lava Merapi Timbulkan Suara Gemludug dari Dusun Balerante
Baca: Terjadi Guguran Lava Pijar dari Gunung Merapi, Aktifitas Warga di Daerah Rawan Bencana Masih Normal