Kota Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta kembali Raih Anugerah Parahita Ekapraya 2018
Jusuf Kalla mengajak daerah turut mendukung pemberian tempat bagi perempuan dalam bidang politik.
Penulis: Siti Umaiyah | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Atas upaya dan komitmen melaksanakan pembangunan PPPA melalui strategi pengarusutamaan gender (PUG), Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta kembali mendapatkan penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) 2018 kategori utama kembali diraih oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta di Istana Wakil Presiden, Rabu (19/12/2018).
Penghargaan bergengsi dari Menteri Pemberdayaan, Perlindungan Perempuan dan Anak (PPPA) yang diberikan langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla kepada Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi ini diberikan kepada 9 Kementerian/Lembaga, 22 Pemerintah Provinsi dan 159 Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
Dalam sambutannya, Jusuf Kalla mengatakan bahwa APE merupakan tolok ukur atas upaya untuk memberikan peranan yang baik terhadap perempuan dan perlindungan anak.
Baca: Pemkot Yogyakarta Resmikan 17 Tenda untuk Papela
Oleh karenanya, Jusuf Kalla mengajak daerah turut mendukung pemberian tempat bagi perempuan dalam bidang politik.
Selain itu, Jusuf Kalla juga mendorong adanya dukungan terhadap pelibatan perempuan dalam bidang ekonomi, mengingat, tingkat pendidikan kaum perempuan juga sudah sangat maju sehingga mampu bersaing dengan kaum pria.
Sementara itu, Menteri Pembemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI Yohana Yembise mengatakan, penghargaan APE merupakan penghargaan sekaligus pengakuan pemerintah atas komitmen dan peran dari pimpinan kementerian/lembaga dan pemda yang telah melaksanakan tiga dimensi operasional PPPA.
Dia berharap, pemberian penghargaan ini bisa memotivasi pelaksana program pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di pusat dan daerah, yang mana hal tersebut bisa mendorong meningkatkan program-program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Baca: Antsipasi Pedagang Aji Mumpung, Pemkot Yogya Bentuk Satgas Khusus
"Sejak 2004, Pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) telah melakukan evaluasi pelaksanaan pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (PPPA) melalui strategi pengarusutamaan gender (PUG)," katanya
Lebih lanjut, dia menerangkan jika program hal tersebut dilanjutkan dengan pemberian penghargaan APE yang terdiri dalam 4 (empat) kategori, yakni kategori Pratama, diberikan kepada 2 Provinsi, dan 44 Kabapaten/Kota; kategori Madya, diberikan kepada 1 Kementerian, 8 Provinsi, dan 75 Kabupaten/Kota; kategori Utama, diberikan kepada 1 Kementerian, 8 Provinsi, dan 36 Kabupaten/Kota; serta kategori tertinggi Mentor diberikan kepada 6 Kementerian/Lembaga, 4 Provinsi dan 4 Kabupaten/Kota.
Kalau Yohana berharap semua stakeholder dapat bekerja sama dan berkolaborasi menjadikan perempuan dan anak berada pada garis aman, mandiri, bermartabat dan berkualitas.
"Pemerintah pusat telah membuat Undang-undang untuk melindungi kaum perempuan dan anak. Hanya saja, masih banyak masyarakat yang belum memahami bahwa perempuan dan anak itu harus dijaga dan dilindungi," terangnya.
Sementara itu, Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi menerangkan jika penghargaan ini diberikan atas komitmen tiga dimensi operasional pembangunan PP-PA yakni, pemberdayaan perempuan, perlindungan perempuan dan anak, dan pemenuhan hak anak di Yogyakarta.
Baca: Cegah Kekerasan Terhadap Perempuan, Perlu Pendidikan Toleransi Kepada Anak Laki-laki Sejak Dini
Lebih lanjut Heroe menjelaskan jika penghargaan bukan tujuan akhir, tetapi sebagai penanda bahwa kita sudah on the track dalam mewujudkan pemberdayaan perempuan, perlindungan anak dan pemenuhan hak anak.
"Kita bersama dengan segenap SKPD, masyarakat dan dunia usaha, kita akan terus bersinergi untuk mewujudkan pembangunan yang berkeadilan secara sistematis dan berkelanjutan," ungkapnya.
Heroe mengatakan jika saat ini Yogyakarta telah banyak melakukan terbosan seperti Gender Corner.
Gender Corner sendiri merupakan upaya untuk menggugah kepedulian masyarakat terhadap perempuan dan anak, terutama pada pembagian peran dalam keluarga.
Saat ini, indeks pemberdayaan gender atau pembangunan gender di Kota Yogyakarta sudah bagus, karena di atas standar.
“Gender itu bukan soal emansipasi, tetapi lebih pada pembagian tanggungjawab atau peran dalam keluarga maupun masyarakat. Penghargaan ini sebagai bukti bahwa Pemberdayaan gender di Kota Yogyakarta sudah baik, tugas selanjutnya adalah menjaga prestasi ini dan terus berinovasi,” katanya (TRIBUNJOGJA.COM)