Berita PSS Sleman
Eks Manajer Ops PSS Sleman Sebut Rp15 M Tak Cukup untuk Arungi Liga 1, Konsekuensinya Harga Tiket
Dana segar harus disediakan PSS Sleman guna mengarungi Liga 1 musim depan. Mungkinkan ada konsekuensi kenaikan harga tiket laga PSS Sleman?
Namun, Rumadi mengaku belum berani berspekulasi, mengenai harga tiket untuk pertandingan kandang musim depan.
"Kalau mengenai tiket, saya belum bisa memastikan sekarang, apakah nanti harganya akan dinaikkan, atau tidak," tuturnya.
Konsekuensi
Sementara itu, Yohanes Gustan Ganda, eks manajer operasional PSS, yang kini menjabat sebagai Anggota DPRD Sleman menilai, konsekuensi menaikkan harga tiket bisa saja ditempuh oleh manajemen, mengingat Laskar Sembada kini sudah berlaga di Liga 1.
Menurutnya, pemasukan dari sektor tiket menjadi salah satu sumber keuangan yang sangat penting. Bahkan, tidak menutup kemungkinan, harga tiket VIP nantinya bisa mencapai Rp100 ribu.
Kemudian, di tribun utara dan selatan, bisa berubah menjadi Rp50 ribu.
"Bisa saja harga tiket dinaikkan. Tetapi, harus dilihat juga bagaimana pendapatan dan daya beli dari penduduk Sleman," cetusnya.
Namun, Yohanes meyakini, manajemen saat ini sudah mulai mempersiapkan diri.
Menurutnya, setelah tiga musim beruntun mengalami kegagalan serupa, jajaran stakeholder di tubuh PSS sekarang, telah melakukan pembenahan, sehingga terciptalah perbaikan.

Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini Selasa 18 Desember - Kamu Lengah, Siap-siap Saja Terima Serangan
Harus siap
"Kalau sudah promosi, berarti mereka sudah siap. Saya, dan tentu saja suporter, tentu tidak ingin PSS kembali terdegradasi," ucapnya.
Berbekal pengalamannya selama menjadi bagian dari manajemen dalam kurun waktu antara 2012-2014, ia paham betul, dana sekitar Rp15 miliar masih belum cukup bagi PSS, untuk mengarungi Liga 1.
Pasalnya, skuat yang dimiliki pun harus lebih kompetitif.
"PSS harus memiliki skuat yang sudah lebih kuat, untuk menghadapi persaingan yang sangat ketat di Liga 1 nanti. Oleh sebab itu, harga pemain pun relatif lebih tinggi. Belum lagi pemain asing yang harus didatangkan," pungkasnya.
(aka/tribunjogja)