Jawa
Penghujung Tahun, Harga Kebutuhan Pokok di Kabupaten Magelang Mulai Merangkak Naik
Harga sejumlah komoditas pangan dan kebutuhan pokok di Kabupaten Magelang mulai merangkak naik mendekati penghujung tahun.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Ari Nugroho
"Untuk mengantisipasi kebutuhan daging, Bulog menyediakan daging kerbau beku, sekitar 1,9 ton yang nanti dapat didistribusikan jika terjadi kekurangan," katanya.
Lanjutnya, Pemkab Magelang akan melaksanakan operasi pasar berkoordinasi dengan Bulog dan instansi lain jika harga komoditas tersebut terus melonjak.
Pihaknya pun akan terus melakukan pemantauan cadangan beras, pemantauan harga dan stok di pasar rakyat dan toko ritel mulai dari 17-28 Desember 2018 mendatang.
"Kami juga melakukan pemantauan barang kadaluarsa dan bahan berbahaya di pasar dan toko modern, kami pastikan agar barang yang dijual dalam keadaan baik dan aman dikonsumsi masyarakat," tuturnya.
Baca: Kota Magelang, Daerah dengan Indeks Daya Saing Tertinggi se-Jawa Tengah
Selain melakukan pemantauan rutin, pengawasan terhadap Harga Eceran Tertinggi (HET) komoditas juga dilaksanakan.
Harga yang ada di pasaran harus sesuai dengan HET yang ditetapkan pada Permendag Nomor 57 Tahun 2017, seperti untuk gula pasir Rp 12,5 ribu per kilogram, daging beku dan paha Rp 80 ribu per kilogram, minyak goreng kemasan Rp 11ribu per liter dan minyak goreng curah Rp 10ribu per kilogram.
"Seluruhnya harus menjual sesuai Het tertinggi. Kami akan terus pantau baik di pasar rakyat dan toko modern, termasuk ritel modern wajib menerapkan HET. Jika ternyata harga masih di atas HET, kami akan berkoordinasi dengan Bulog dan Pemkab," ujar Adi.(TRIBUNJOGJA.COM)
