Gunungkidul

Jumlah Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di Gunungkidul Masih Tinggi

Kabupaten Gunungkidul selalu mendapatkan peringkat 3 DIY, terkait banyaknya kasus kekerasan Perempuan dan anak.

Penulis: Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA / Wisang Seto
Sudjoko, Kepala Dinas P3AKBPD Gunungkidul saat melakukan penjelasan pada kegiatan hari anti kekerasan terhadap perempuan dan anak, di Balai desa Baleharjo, Selasa (11/12/2018). 

Selain itu ada pul faktor cara pandang masyarakat yang masih memandang perempuan sebagai objek seksual.

"Ada istilah rape culture, misalnya perempuan yang sedang berjalan diganggu dengan siulan, dicolek-colek masyarakat masih menganggap itu sebagai hal yang lumrah," ucapnya.

Menurutnya budaya seperti itu melanggengkan kekerasan terutama kepada perempuan, tidak semata-mata faktor negatif dari perkembangan teknologi.

Suharti mengucapkan beberapa kendala mengapa kekerasan pada perempuan sedikit orang yang berani melaporkan, satu diantaranya adalah perempuan yang menjadi korban dapat juga disalahkan oleh masyarakat.

"Misalnya masyarakat mempermasalahkan baju yang digunakan korban kekerasa seksual terhadap perempuan, jadi mereka enggan melaporkan karena dinilai menjadi penyebab kasus kekerasan seksual terjadi," ucapnya.

Ia mengimbau kepada korban kekerasan agar berani mencari perlindungan minimal mencari orang yang dipercaya untuk bercerita.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved