Bantul

Hingga Awal Desember 2018, Polres Bantul Telah Bekuk Empat Komplotan Pembobol ATM

Ada yang mengganjal mesin dengan tusuk gigi dan ada pula yang memakai kail untuk memancing uang di ATM.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Suluh Pamungkas
Ilustrasi Kriminalitas 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ahmad Syarifudin

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Kasus pencurian uang di sebuah anjungan tunai mandiri (ATM) kian marak terjadi.

Hingga awal Desember 2018, Polres Bantul sudah membekuk sedikitnya empat komplotan spesialis ATM.

Tersangka yang diamankan mencapai 13 orang.

Adapun untuk modus yang digunakan oleh para pelaku beraneka macam.

Ada yang mengganjal mesin dengan tusuk gigi dan ada pula yang memakai kail untuk memancing uang di ATM.

Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Rudi Prabowo, mengatakan kasus pencurian di mesin ATM semakin marak karena terbilang cukup mudah dibandingkan melakukan pencurian di rumah warga.

Selain itu, dalam melancarkan aksi, para pelaku pencurian di mesin ATM juga hanya memerlukan waktu relatif lebih singkat.

"Biasanya cuma butuh waktu lima belas menit," kata Rudi.

Ia menjelaskan, dalam menjalankan aksi kejahatan, para pelaku awalnya berpura-pura hendak mengambil struk ATM yang ketinggalan.

Melihat korban kesulitan mengambil uang (karena mesinnya sudah diganjal tusuk gigi sebelumnya), para pelaku akan berpura-pura membantu.

Bantuan itu dimanfaatkan oleh para pelaku untuk secepat mungkin menukar kartu ATM korban, dengan kartu ATM palsu yang sudah disiapkan.

Ketika kartu ATM sudah tertukar. Korban diminta memasukkan personal identification number (PIN) yang akan segera dihafal dengan cepat oleh para pelaku.

Ketika transaksi gagal, korban diminta untuk ke kantor menghubungi petugas (teller) Bank.

"Saat korban pergi ke teller atau menghubungi petugas bank. Para pelaku yang sudah mengantongi kartu dan PIN korban, segera menguras uangnya," terang Rudi

"Ada yang rugi ratusan ribu namun ada juga yang mengalami kerugian hingga jutaan rupiah. Tergantung isi saldo di dalam ATM," imbuh dia.

Adapun berdasarkan catatan tribunjogja.com, ada empat kasus dari empat komplotan berbeda (spesialis pencurian uang di ATM), yang sudah dibekuk polres Bantul.

Komplotan pertama yang ditangkap terdiri dari empat orang. Mereka adalah Jamil (43), Amrozi (42), Agus Setiawan (33), ketiganya warga Lampung dan Efendi Gunawan (40) warga Bantul.

Komplotan ini beraksi di mesin ATM toko swalayan di Kasihan Bantul pada awal tahun dan ditangkap oleh Polres Bantul di wilayah Malang, Jawa Timur.

Komplotan kedua terdiri dari tiga orang. Mereka adalah ES (34), NS (29) dan RD (35). Ketiganya warga Lampung. Mereka melancarkan aksi kejahatan di mesin ATM di sebuah toko swalayan di wilayah Tamantirto, Kasihan, Bantul.

Ketiga pelaku ditangkap ketika akan melancarkan aksi serupa di wilayah Pacitan Jawa Timur.

Komplotan ketiga yang berhasil diungkap polres Bantul terbilang modus baru, mencuri uang di mesin ATM dengan kail pancing. Pelakunya empat orang. Mereka adalah DN, BR, IS, dan EF. Keempatnya merupakan warga Jakarta.

Komplotan ini diketahui melancarkan aksi kejahatan di mesin ATM wilayah Sewon, Bantul pada 6 Juli 2018.

Setelah sempat kabur, keempatnya berhasil ditangkap ketika sedang mengisi bahan bakar di wilayah Semarang, Jawa Tengah.

Dan komplotan terakhir kejahatan spesialis ATM beraksi di wilayah Sewon, Bantul. Pelakunya ME (31) dan AS (23) keduanya warga Lampung.

Mereka berhasil ditangkap ketika [dimungkinkan] hendak melakukan aksi kejahatan serupa di wilayah Brebes, Jawa Tengah pada 5 Desember 2018.

Kasus ini masih dalam pengembangan oleh kepolisian Bantul karena dua pelaku, termasuk pimpinan dari komplotan ini masih buron. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved