Internasional

Hadapi Demo Rusuh, Kawasan Wisata Menara Eiffel Akan Ditutup Total

Penutupan dilakukan terkait aksi unjukrasa besar-besaran kelompok nasionalis Prancis

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Muhammad Fatoni
net
Menera Eiffel 

TRIBUNJOGJA.COM, PARIS - Salah satu pusat wisata terpopuler di dunia, Menara Eiffel di jantung Kota Paris, Prancis, akan ditutup Sabtu (8/12/2018).

Penutupan dilakukan terkait aksi unjukrasa besar-besaran kelompok nasionalis Prancis, yang menuntut koreksi kebijakan pemerintahan Emanuel Macron.

Baca: Pertokoan di Champs-Elysees Tutup, Antisipasi Aksi ‘Rompi Kuning’

Selain kawasan wisata Menara Eiffel, pusat-pusat belanja mewah di sepanjang jalan menuju Champ de-Ellysees juga tutup.

Massa "rompi kuning" selama lebih dari dua pekan menggelar unjukrasa penuh kekerasan di berbagai kota di Prancis.

Di Paris, aksi unjukrasa kelompok nasionalis ini diwarnai bentrok dengan aparat kepolisian, penjarahan toko, dan pembakaran mobil serta fasilitas umum.

Perdana Menteri Edouard Philippe mengatakan, pemerintah kini mengerahkan 89.000 anggota kepolisian lengkap dengan kendaraan taktis ke Paris.

Penutupan toko-toko dan pusat belanja di Champs Elysees juga atas rekomendasi polisi yang khawatir massa akan anarkis.

Demonstrasi dipicu rencana pemerintah Macron menaikkan pajak BBM, yang konsekuensinya harga BBM akan turut naik.

Para pejabat keamanan mengatakan, risiko keamanan akan meningkat drastis akhir pekan ini. Potensi terjadinya bentrok dan aksi anarki sangat besar.

Aktivis kelompok kiri jauh dan kanan jauh telah mengkonsolidasikan kekuatan guna menghadapi unjukrasa akhir pekan ini.

Dalam wawancara dengan stasiun televisi TF1, PM Philippe mengatakan, pihak pemerintah dan keamanan tidak menghadapi orang yang hendak berunjukrasa.

"Kami menghadpai orang-orang yang ingin menghancurkan, dan kami tak ingin mereka melakukan itu secara bebas," katanya.

Pengelola kawasan wisata Menara Eiffel mengaku tidak mampu berbuat banyak menghadapi kemungkinan instabilitas pada akhir pekan ini.

Otoritas Kota Paris memang telah meningkatkan penjagaan dan keamanan di objek-objek terkenal, termasuk Arch de Triomphe yang pekan lalu mengalami kerusakan akibat aksi massa.

Menteri Kebudayaan Prancis, Franck Riester mengatakan, Museum Louvre dan Orsay, rumah operas, dan komplek Istana Besar (Grand Palais) termasuk spot yang akan ditutup.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved