Bantul
Ada 195 Perempuan dan Anak di Bantul Jadi Korban Kekerasan
Kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Bantul masih terbilang cukup tinggi.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Ari Nugroho
Berani Melapor
Kenaikan jumlah korban kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terjadi di Bumi Projotamansari, menurut Diah, bisa disebabkan karena sejumlah faktor.
Baca: Kekerasan Seksual Anak dengan Anak di Kota Yogyakarta Tinggi
Jumlahnya meningkat bisa dikarenakan jumlah kekerasan di Bantul memang meningkat. Namun bisa juga karena faktor gencarnya sosialisasi yang telah dilakukan oleh pemerintah bersama stakeholder lainnya.
Sehingga, membuat korban memiliki kecenderungan untuk melaporkan kekerasan yang dialami.
"Selama ini kan yang terindikasi korban pelecehan banyak yang tertutup, diam dan menganggap itu adalaha aib. Padahal tidak. Sehingga kita terus lakukan sosialisasi," ujar dia.
Bersama dengan forum perlindungan perempuan dan anak, satgas PPA, Komite Kesejahteraan dan Perlindungan Anak (KKPA) dan Perlindingan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM), Diah mengaku rutin menggelar sejumlah program. Termasuk pelatihan dan sosialisasi.
"Target utamanya, korban tidak lagi merasa takut untuk melaporkan, apabila terjadi kekerasan terhadap dirinya," terang dia.(TRIBUNJOGJA.COM)