Internasional

PM Netanyahu Diincar Polisi Israel, Diduga Kuat Tersangkut Korupsi Bisnis Telco

Para penyelidik kasus 4000 menemukan bukti kuat Netanyahu dan istrinya menunjukkan kepentingan di balik naiknya Bezeq.

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Gaya Lufityanti
latimes.com
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu 

TRIBUNJOGJA.COM, TEL AVIV - Kepolisian Israel merekomendasikan pemeriksaan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terkait suap, korupsi, dan penerimaan gratifikasi.

Rekomendasi ini pengembangan dari kasus yang membelit Sara, istri Netanyahu, yang tengah berjalan di persidangan.

Kabar terbaru ini dilansir berbagai media, termasuk Sputniknews dan Daily Mail, Minggu (2/11/2018).

Netanyahu menangkis tuduhan ini dan menyebutnya tak berdasar.

Ada tiga perkara yang diberi kode kasus 1000, 2000, dan 4000, yang diarahkan ke Netanyahu dan istrinya.

Para penyelidik kasus 4000 menemukan bukti kuat Netanyahu dan istrinya menunjukkan kepentingan di balik naiknya Bezeq, perusahaan telco terbesar di Israel.

"Dasar buktinya mengindikasikan hubungan Perdana Menteri dengan teman dekatnya Shaul Elovich, pemilik Bezeq," tulis penyelidik umum dalam keterangan persnya.

Anggota Knesset, Yoel Hasson, menuntut Netanyahu mudur dari jabatannya setelah kepolisian mempublikasikan hasil penyelidikan mereka di kasus 4000.

Baca: Menteri Pertahanan Israel Mundur, Tuduh Netanyahu Menyerah pada Hamas

Netanyahu kini dalam tekanan berat menyusul keputusannya menarik ofensif militer Israel ke Jalur Gaza beberapa waktu lalu.

Keputusan Netanyahu ini direspon pengunduran diri Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman, yang merupakan sekutu dekatnya dari kelompok ultra kanan.

Kelompok Hamas melancarkan serangan roket bertubi-tubi ke wilayah Israel, yang direspon dengan bombardemen dan serbuan komando pasukan Israel ke beberapa wilayah teriisolasi.

Namun serangan balasan Israel itu terhenti, dan gencatan senjata disepakati oleh Israel-Hamas dengan mediasi intelijen Mesir.

"Netanyahu, waktumu sudah habis," seru Hasson.

"Israel harus segera menggelar pemilihan, bukan Bulan Mei atau November, tapi sekarang," lanjutnya.

Baca: Intelijen Arab Saudi Beli Aplikasi Mata-mata dari Firma Teknologi Israel

Netanyahu menjawab tuduhan baru ini sebagai tidak berdasar.

"Rekomendasi ini dipaksakan, dan dibocorkan sebelum penyelidikan dimulai," tangkis Netanyahu.

"Saya yakin dalam kasus ini instansi berwenang belum melakukan eksaminasi. Jika mereka melakukan, tidak akan menemukan apa-apa, tidak ada apa-apa," lanjut mantan tentara ini.

Kasus 1000 adalah perkara yang fokus penyelidikannya menyangkut dugaan penerimaan hadiah oleh Netanyahu dari komunitas bisnis dengan nilai mencapai 300 ribu dolar AS.

Sedangkan dalam kasus 2000, Netanyahu diduga melakukan persekongkolan dengan media Yedioth Ahronoth, guna menutupi kebijakan buruknya.

Sebagai imbal baliknya, Netanyahu akan mengadopsi peraturan yang bisa membatasi peluang dan kegiatan Israel Hayom, media kompetitor utama Yedioth Ahronoth.(Tribunjogja.com/Sputniknews/xna)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved