Muktamar ke-XVII Pemuda Muhammadiyah : Enam Calon Bersaing jadi Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah

Laporan Reporter Tribun Jogja Ahmad Syarifudin

TRIBUNJOGJA.COM - Salah satu agenda penting Pemuda Muhammadiyah dalam Muktamar ke-XVII di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta adalah pemilihan ketua umum periode tahun 2018-2022.

Ada enam calon kuat yang digadang akan mengisi pucuk pimpinan.

Keenam orang itu adalah Ahmad Fanani, Ahmad Labib, Andi Fajar Astri, Muhammad Sukron, Dr Faisal, dan Sunanto.

"Semua calon itu berasal dari ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah," kata Sekretaris Jenderal (sekjen) Pemuda Muhammadiyah, Irfannusir Rahman, ditemui di gedung Sportorium UMY, Senin (26/11/2018).

Baca: Amien Rais Enggan Tanggapi Soal Jeweran pada Haedar Nashir

Keenam calon ketua umum tersebut, menurut Irfan, sudah diverifikasi sejak lama, beberapa bulan yang lalu. Akan tetapi belum diputuskan dan yang berhak memutuskan adalah sidang tanwir pramuktamar.

"Dan tadi malam kita putuskan (calon ketua umum) berdasarkan dari Pengesahan Pimpinan pusat Muhammadiyah itu,"terangnya.

Proses pemilihan ketua umum nanti seperti apa?

Menurut Irfan, proses pemilihan awalnya akan memakai e-voting akan tetapi setelah perdebatan panjang sekitar 5 jam, sidang tanwir akhirnya memutuskan ketua umum dipilih secara manual.

"Kemungkinan (pemilihan) itu kalau nggak, besok pagi Rabu. Kalau sesuai dengan timline, Selasa malam," tuturnya.

Baca: Ceramah di Muktamar Pemuda Muhammadiyah, Amien Rais Singgung Proyek dan Ekonomi

Selain menetapkan calon ketua umum, sidang tanwir juga sudah menetapkan ada 42 formatur. Komposisi itu akan menempati format kepengurusan pusat pemuda Muhammadiyah.

Untuk daftar pemilih, Irfan menyebutkan ada sebanyak 1.200 peserta. Namun, jumlah tersebut belum bisa ditetapkan secara pasti. Bisa kurang dan juga bisa bertambah.

"Kalau saat ini sudah ada 1.106 orang kalau tidak salah," ujar dia.

Mengenai aktivitas politik masing-masing calon ketua Umum?

Sekjen Pemuda Muhammadiyah itu mengaku masing-masing calon ketua umum secara personal berafiliasi dengan partai politik. Namun demikian pihaknya mengaku tidak mengedepankan latar belakang itu.

Baca: Dahnil: Pemuda Muhammadiyah itu Murni Tauhidnya, Tinggi Ilmunya dan Pintar Siasatnya