Nasional
Dahnil: Pemuda Muhammadiyah itu Murni Tauhidnya, Tinggi Ilmunya dan Pintar Siasatnya
Ada tiga senjata utama yang ingin terus dihadirkan kepada seluruh kader Pemuda Muhammadiyah.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Ahmad Syarifudin
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak menyampaikan pidato perpisahan, dalam pembukaan Muktamar ke-XVII Pemuda Muhamadiyah di gedung Sportorium, UMY, Senin (26/11/2018)
Dalam pidato tersebut, Dahnil menyampaikan, tema besar Mukmatar ke-XVII pemuda Muhammadiyah mengambil tema menggembirakan dakwah, memajukan Indonesia.
Pemuda Muhammadiyah, menurutnya, ingin menunjukkan dan memperlihatkan dakwah Islam yang menggembirakan, menginspirasi perubahan dan memajukan Indonesia.
"Menebar kegembiraan, menginpirasi perubahan dan mendatangkan kemajuan itu semangat Muktamar tahun ini," kata Dahnil, di hadapan tamu undangan dan peserta yang hadir.
Baca: Soal Jeweran Amien Rais, Haedar Sebut Sikap Muhammadiyah Jauh dari Pergumulan Politik
Ia menegaskan bahwa pada kesempatan ini, dirinya ingin terus meneguhkan.
Ada tiga senjata utama yang ingin terus dihadirkan kepada seluruh kader Pemuda Muhammadiyah.
Tiga senjata utama itu antara lain tauhid yang murni, ilmu yang tinggi dan amal yang banyak.
"Jadi pak Wapres, semua kader pemuda Muhammadiyah, ketika ditanya apa senjata kita. Mereka semua akan menjawab tauhid, ilmu dan amal," ucap Dahnil.
Ia kemudian berteriak "apa senjata kita?". Sontak, seluruh peserta yang hadir dalam gedung Sportarium langsung kompak menjawab "tauhid, ilmu dan amal".
Baca: Dahnil Anzar Tegaskan Pemuda Muhammadiyah Tetap Netral dalam Politik
Dalam bahasa lain, lanjut Dahnil, H. Oemar Said (HOS) Cokroaminoto telah menyampaikan bahwa seorang pemuda Islam dan kader islam harus memiliki tiga ciri.
Yaitu semurni-murninya tauhid, setingginya ilmu pengetahuan dan sepintar-pintarnya siasat.
"Jadi pemuda Muhammadiyah itu murni tauhidnya, tinggi ilmunya dan pintar siasatnya," jelas dia.
Muktamar tahun ini, kata Dahnil bertepatan dengan tahun politik.
Baca: Polisi Temukan Separuh Anggaran Kemah Pemuda di Candi Prambanan yang Diduga Fiktif
Tidak akan mudah bagi Pemuda Muhammadiyah untuk berpisah pada tahun politik sekarang ini.
Dimana anak pemuda Muhammadiyah, menurut Dahnil dipastikan kemurnian tauhidnya dan ketinggian ilmunya.
"Akan tetapi Pemuda Muhammadiyah perlu juga terus mengasah apa yang dikatakan oleh HOS Cokroaminoto sebagai sepintar-pintarnya siasat," ucap dia.(TRIBUNJOGJA.COM)