Yogyakarta
Kisah Mbah Yudi Karyono, Tak Pernah Lelah Bermain Egrang
Menurutnya, egrang satu diantara permainan tradisional yang cukup menyehatkan bagi tubuh.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
Semuanya nyaris sudah tergantikan dengan aplikasi dalam gadget.
"Saya sadar teknologi memang tak bisa dilawan. Tapi tujuan saya ingin mempopulerkan kembali egrang sebagai permainan tradisional yang menyenangkan,"
"Atau setidaknya bisa mengimbangi anak-anak yang sering bermain gadget," tuturnya.
Egrang sendiri adalah permainan dari dua bilah tongkat bambu yang digunakan, supaya seseorang bisa berdiri seimbang dalam jarak ketinggian tertentu, diatas tanah.
Egrang yang digunakan oleh Mbah Yudi ketika melakukan perjalanan jauh merupakan egrang khusus, terbuat dari besi-diberi nama "Raja Egrang"- karena kualitasnya yang sanggup menempuh perjalanan jarak jauh.
"Jadi raja egrang itu alatnya, medianya, bukan saya. Egrang yang saya gunakan untuk perjalanan jauh itu dinamakan Raja egrang," ujar dia, menjelaskan.
Namun belakangan, sebutan bagi raja egrang akhirnya melekat dan tak bisa dipisahkan pada sosok Mbah Yudi.
Raja egrang, kata Mbah Yudi, merupakan egrang setinggi sekira dua meter yang sudah dimodifikasi.
Pada bagian bawah telah diberi peredam berbahan karet dari ban bekas, supaya tidak cepat habis ketika terkena gesekan aspal.
Baca: Tejo Badut Egrang Ikut Semarakkan Pawai FKY ke-28 di Malioboro
Pada tatakan alas kaki juga telah dimodifikasi dengan menambahkan plat besi, dilapisi juga sandal dan busa supaya nyaman ketika dipijak.
Sedangkan bagian atas egrang, Mbah Yudi menambahkan atribut berupa bendera merah putih.
"Merah putih itu tanda bahwa saya sangat mencintai Indonesia," tegasnya.
Warga Kelurahan Panembahan, RT 48 RW 13, Kraton, kota Yogyakarta itu mengaku bersama paguyuban Notoroso bakalan terus menggiatkan egrang, supaya tetap lestari dan menjadi permainan yang cukup populer dimasyarakat.
"Kami telah bersumpah kepada Publik Indonesia, ingin terus lestarikan Egrang" ucapnya.
Notoroso, kata Mbah Yudi, adalah paguyuban yang menjunjung tinggi nilai kedaerahan.