Kota Yogya

Kenalkan Mainan Tradisional, Ribuan Anak dan Orang Tua Mainkan Dakon di Jalanan

Kenalkan Mainan Tradisional, Ribuan Anak dan Orang Tua Mainkan Dakon di Jalanan

Penulis: Wahyu Setiawan Nugroho | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM / Wahyu Setiawan
Sejumlah anak didampingi orang tuanya tengah asik bermain dakon di Jalan Kapas Yogyakarta, Sabtu (24/11/2018). 

TRIBUNJOGJA.COM - Ribuan anak dan orangtua tampak memenuhi jalan Kapas, Kota Yogyakarta, Sabtu (24/11/2018) pagi. Mereka berkumpul dan memainkan satu di antara permainan tradisional yaitu Dakon.

Permainan ini dimainkan dalam rangka Hari Anak Dunia sekaligus merayakan ulang tahun yang ke 33 TK Negeri 2 Kota Yogyakarta dengan tajuk 'Dakon Ning Ratan'.

Peserta permainan ini diikuti oleh TK dan Paud yang ada di seluruh Kota Yogyakarta.

Seperti diketahui dakon merupakan permainan tradisional yang menggunakan bidak berlubang dengan jumlah biji yang telah ditentukan sebelumnya.

Baca: Peringati Hari Kesehatan Nasional, RS Siloam Yogyakarta Ajak Warga Jaga Pola Hidup Sehat

Sedangkan untuk permainannya, biji tersebut di letakkan secara berurutan pada lubang yang ada dan bermain secara berputar.

"Ini pertama kali diadakan, dakon bersama ribuan anak dan orang tua dan dilaksanakan di ratan atau jalan," kata RM Ryan Budi Nuryanto Panitia Pelaksana Dakon Ning Ratan kepada Tribunjogja.com.

Kegiatan ini, lanjut Ryan, menjadi cara untuk mengedukasi sekaligus mengenalkan permainan tradisional kepada anak-anak dan orang tua yang akhir-akhir ini sudah sangat dekat dengan gadget.

"Lewat acara ini kita sekaligus meng-counter efek negatif dari penggunaan gadget yang sudah mempengaruhi anak. Harapannya dengan mainan ini anak-anak bisa beralih ke mainan tradisional khususnya dakon dan menumbuhkan kecintaan mereka terhadap mainan tradisional," lanjutnya.

Baca: Mengenal Sosok Mbah Yudi, Si Raja Egrang dari Yogyakarta

Pihaknya juga berharap dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan gambaran bagi orang tua dan anak untuk dapat bermain bersama dengan permainan yang interaktif sehingga terjalin komunikasi efektif antara anak dan orang tua.

Selain menumbuhkan kecintaan anak terhadap permainan tradisional, Dakon Ning Ratan tersebut diharapkan mampu membangun karakter anak karena permainan tradisional selalu sarat dengan makna.

Filosofi dari permainan dakon sendiri diharapkan bisa menjadi nilai yang mampu diserap oleh anak sehingga anak lebih memilih bermain bersama dengan permainan tradisional ketimbang dengan gadget.

Dakon sendiri memiliki banyak nilai yang dapat diambil jika rutin memainkannya.

Baca: Yayasan Cendekia Mitra Indonesia Bantu Masyarakat Desa Bolo Boyolali Optimalkan Potensi Pertanian

"Dakon itu permainan yang syarat akan filosofi, mengajarkan ketekunan, kejujuran, berhitung dan kesabaran. Harapannya setelah mereka (anak dan orang tua) bermain bersama, nilai itu bisa ditanamkan dan hak-hak anak untuk bisa berkembang bisa tercapai," terang Ryan.

Lebih lanjut Ryan berharap kegiatan semacam ini bisa menjadi agenda rutin dan memberikan manfaat bagi lebih banyak anak dan orang tua yang ada di Yogyakarta.

"Harapannya kegiatan ini bisa terus berjalan dan lebih banyak lagi dukungannya sehingga tak hanya di kota Yogyakarta saja tapi bisa seluruh DIY. Semoga menjadi agenda tahunan," pungkasnya.

Baca: Tergelincir Saat Naik Tanjakan, Pratu Tambak Tak Sengaja Pencet Picu Senjata dan Lukai Rekan Sendiri

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved