Yogyakarta
Uji Coba Pengalihan Arus Malioboro Ditunda, Ini Sejumlah Pertimbangannya
Sigit menjelaskan, dari hasil rapat yang dilangsungkan kemarin, ada tiga hal yang masih menjadi pertimbangan.
Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Rencana uji coba pengalihan arus lalu lintas di kawasan Malioboro yang akan dilaksanakan akhir November ini, resmi ditunda.
Dinas Perhubungan DIY belum memutuskan waktu tetap rencana untuk ujicoba ini.
Namun dimungkinkan, uji coba ini akan dilaksanakan awal tahun 2019 mendatang.
“Rencana uji coba rekayasa arus lalu lintas yang direncanakan ditangguhkan. Personel sebenarnya sudah siap, namun ada beberapa pertimbangan dari hasil rapat terakhir,” kata Kepala Dishub DIY, Sigit Sapto Raharjo, Senin (19/11/2018).
Baca: Bus Besar Jadi Perhatian Untuk Pengalihan Arus Lalu Lintas Malioboro
Baca: Ujicoba Pengalihan Arus di Kawasan Malioboro Resmi Ditunda Hingga Tahun Depan, Ini Alasanya
Sigit menjelaskan, dari hasil rapat yang dilangsungkan kemarin, ada tiga hal yang masih menjadi pertimbangan.
Diantaranya, perayaan Sekaten dan Grebeg Sekaten yang tentu saja akan membuat uji coba ini mundur.
Selain itu, juga akan memasuki bulan Desember yang merupakan perayaan Natal bagi umat Kristiani dan tahun baru. Sehingga, rencana ini juga nantinya akan berjalan kurang optimal.

Di sisi lain, adanya himbauan pada Dishub untuk melakukan sosialisasi sebelum pelaksanaan uji coba tersebut.
“Ada masukan ke kami dari anggota dewan kota agar melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Sosialisasi ini penting agar tidak timbul gejolak di masyarakat mengenai uji coba ini,” paparnya.
Melalui pertimbangan tersebut, pihaknya bersama dengan Polda DIY dan pemangku kebijakan lainnya sepakat untuk menunda pelaksanaan uji coba pengalihan arus lalu lintas di sekitar kawasan Malioboro.
Baca: PKL Berharap Dilibatkan Dalam Penataan Semipedestrian Malioboro
Baca: Dishub DIY Bakal Uji Coba Pengalihan Arus Lalu Lintas di Kawasan Semi Pedestrian Malioboro
Pihaknya pun akan melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat terlebih dahulu sebelum nantinya akan melaksanakan rekayasa arus lalu lintas tersebut.
Utamanya, ujar dia, jalur yang sebelumnya dua arah menjadi satu arah dan sangat berpengaruh pada masyarakat. (tribunjogja)