Yogyakarta

Uji Coba Pengalihan Arus Malioboro Dilakukan Akhir Bulan Ini, Beberapa Ruas Jalan Akan Jadi Searah

Pihak Dishub menyebut, parkir di sirip-sirip jalan Malioboro masih belum ditata hingga saat ini.

Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNjogja.com | HASAN SAKRI
KAWASAN PEDESTRIAN. Warga beraktivitas di kawasan jalan Malioboro, kota Yogyakarta, Senin (5/11/2018). Direncanakan akan dilaksanakan ujicoba pelaksaaan jalan Malioboro menjadi kawasan pedestrian secara penuh hanya bus Transjogja dan kendaraan tak bermotor yang boleh melintas. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Perhubungan (Dishub) DIY memastikan uji coba pengalihan arus lalu lintas di kawasan Malioboro akan dilaksanakan pada minggu terakhir bulan ini.

Pihak Dishub menyebut, parkir di sirip-sirip jalan Malioboro masih belum ditata hingga saat ini.

Baca: 27 Pemandu Laju Disebar untuk Beri Semangat Peserta Borobudur Marathon 2018

“Sebetulnya uji coba memang akan dilaksanakan pada minggu ketiga, namun masih ada sesuatu hal dan harus ada rapat terakhir. (Uji coba) dilaksanakan minggu terakhir November,” ujar Kepala Dishub DIY, Sigit Sapto Raharjo, Jumat (16/11/2018).

Menurutnya, dari hasil survei yang dilaksanakan pada pekan lalu, masih ada rapat koordinasi terkait pengalihan arus lalu lintas.

Pihaknya juga mengatakan, untuk sementara parkir memang masih belum diatur di kawasan jalan sirip-sirip Malioboro seperti Dagen, Pajeksan, Gandekan, dan sebagainya.

“Kami belum menata parkir di sirip-sirip. Untuk sementara, di jalan searah juga baru ditata parkir di tepi kiri jalan,” katanya.

Jika memang nanti sudah dilaksanakan konsep pedestrian Malioboro, maka penataan parkir di sirip-sirip jalan juga akan ditata sedemikian rupa.

Sirip-sirip parkir Malioboro ditertibkan dari parkir liar, tepatnya di depan Hotel Mutiara,Dagen, Malioboro, Selasa (5/4).
Sirip-sirip parkir Malioboro ditertibkan dari parkir liar, tepatnya di depan Hotel Mutiara,Dagen, Malioboro, Selasa (5/4). (tribunjogja/rendikaferrik)

Sigit sebelumnya juga menyebut beberapa kantong parkir masih menjadi alternatif untuk bus wisata sedang dan besar.

Hal ini lantaran dengan konsep semi pedestrian di Malioboro kendaraan berbadan besar perlu pengaturan lebih detail.

Untuk bus nanti ada beberapa tempat parkir, seperti di Senopati, Ngabean dan juga Abu Bakar Ali. Sigit pun menjelaskan akan ada konsep park and ride sebagai alternatif untuk bus meski belum secara detail.

“Untuk kawasan sekitar Malioboro tidak ada bus yang berhenti di sana. Untuk papasan dua bus sedang dan besar pun jadi pertimbangan,” urainya.

Dishub DIY juga masih akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Yogyakarta terkait parkir untuk becak kayuh dan andong.

Sejumlah tukang becak memarkir becak kayuh mereka di tempat mangkal yang disediakan di kawasan Malioboro, Rabu (7/11/2018).
Sejumlah tukang becak memarkir becak kayuh mereka di tempat mangkal yang disediakan di kawasan Malioboro, Rabu (7/11/2018). (IST)

Dua kendaraan non mesin ini, nantinya akan menjadi salah satu daya tarik wisata di sekitar Malioboro.

Saat ini, becak dan andong telah memiliki tempat mangkal khusus di kawasan Malioboro, namun belum bisa menampung banyak kendaraan.

Tak jarang dari pantauan banyak becak dan andong yang belum mangkal di tempat yang sesuai.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved