Kesehatan
Bila Kulit Terbakar Matahari, Hindari 7 Hal Ini
Kulit yang terbakar matahari akan memerah, terasa gatal dan perih, yang lama-lama akan mengering dan berkerak.
Setelah kulit terbakar matahari, kamu perlu menghindari paparan sinar matahari berlebihan sampai benar-benar pulih.
Namun, apa yang harus dilakukan ketika situasi dan kondisi membuat perlu beraktivitas di bawah terik matahari?
Pakai tabir surya untuk melindungi kulit dari kerusakan lebih lanjut, tapi jangan pakai yang berbahan dasar kimia.
Mengoleskan bahan kimia pada kulit yang terbakar justru dapat mengakibatkan iritasi.
Untuk itu, pilihlah sunscreen dengan konsentrasi oksida seng yang tinggi (sekitar 9-10%) atau yang berbahan dasar alami untuk membantu menenangkan kulit yang rusak.
Baca: Hal-hal yang Perlu Anda Ketahui Tentang Tabir Surya
4. Menggunakan krim yang mengandung alkohol
Selain tidak mengandung bahan kimia, pastikan juga kandungan krim apapun yang kamu gunakan pada kulit bebas alkohol.
Bukan tanpa alasan, karena dr. Shereene Idriss, dokter dermatologi kosmetik menjelaskan bahwa alkohol bisa mengeringkan sediaan minyak alami yang ada pada kulit.
Itu sebabnya, ketika diberikan di area kulit yang mengalami sunburn, malah bisa mengganggu proses penyembuhan kulit.
Akibatnya, kulit yang rusak membutuhkan waktu lebih lama lagi untuk sembuh.
5. Menutupinya dengan make up
Hal lain yang dilarang untuk dilakukan setelah kulit terbakar matahari, yakni menutup kulit yang terluka dengan menggunakan make up.
Dr. Idriss menuturkan bahwa melapisi area kulit yang mengalami iritasi dengan polesan make up akan meningkatkan risiko mengalami infeksi ataupun reaksi alergi — terlebih jika menggunakan spons dan kuas make up yang kotor.
Di masa ini kulit sangat membutuhkan ruang untuk bernapas, maka tahan dulu keinginan merias wajah untuk membiarkan pori-pori kulit tetap terbuka terbuka dan melakukan proses penyembuhan alaminya.
6. Jarang minum air