Yogyakarta

Lulusan Universitas Jadi Penyumbang Tingkat Pengangguran Terbuka Terbesar di DIY

Menurut hasil tersebut, dari sebanyak 2.191.742 orang angkatan kerja yang berada di DIY, sejumlah 73.350 orang masih menganggur.

Editor: Ari Nugroho
net
ilustrasi 

Laporan Calon Reporter Tribun Jogja, Yosef Leon Pinsker

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) DIY melalui Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mengumumkan keadaan ketenagakerjaan provinsi setempat pada periode Agustus tahun ini.

Menurut hasil tersebut, dari sebanyak 2.191.742 orang angkatan kerja yang berada di DIY, sejumlah 73.350 orang masih menganggur.

Menurut laporan Sakernas, jika ditilik dari Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurut tingkat pendidikan, lulusan Universitas menjadi penyumbang terbesar dengan persentase senilai 8,28 persen dan kemudian diikuti oleh Diploma dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masing-masing sebanyak 4,91 persen.

Kepala BPS DIY, Johanes De Britto Priyono menyatakan, hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar pengangguran di DIY merupakan pengangguran terdidik dengan ijazah minimal SMA/SMK keatas.

Baca: Lima Provinsi Ini Memiliki Tingkat Pengangguran Tertinggi di Indonesia

Namun demikian, dia menilai bahwa besarnya sumbangan lulusan SMA/SMK keatas itu disebabkan karena pelaksanaan survei yang bertepatan dengan kelulusan para murid SMA/SMK serta para lulusan universitas.

"Mereka (siswa SMK/SMA) kan lulusnya pada bulan Juni atau Juli, sementara survei diadakan di bulan Agustus, tentu ini berpengaruh pada hasil yang besar tadi," kata dia, Senin (5/11/2018) di kantor BPS DIY.

Sementara untuk lulusan universitas, dia menganggap, rentang waktu sebelum Agustus atau pelaksanaan survei juga merupakan musimnya periode wisuda.

Kata dia pula, kebanyakan dari lulusan tersebut tentu tengah berusaha untuk mencari pekerjaan atau pun ada yang telah bekerja namun masih terhitung menganggur.

"Makanya angkanya jadi besar," imbuh dia.

Lebih lanjut laporan itu memaparkan, dalam setahun terakhir, persentase pekerjaan yang mengalami lonjakan ada pada sektor transportasi dan pergudangan yakni 0,82 persen, yang diikuti oleh penyediaan akomodasi dan makan minum senilai 0,75 persen.

Baca: Prihatin Dengan Angka Pengangguran di DIY, BPPI Lakukan Aksi Nyata

Sedangkan sektor yang mengalami penurunan cukup tinggi adalah pada pertanian, kehutanan, dan perikanan. 2017 lalu sektor tersebut mampu menyerap angkatan kerja sebanyak 21,01 persen, dan di tahun ini hanya ada diangka 20,40 persen saja.

Menanggapi penurunan minat pada sektor tersebut, Kabid Perluasan dan Penempatan Kerja, Dinas Tenaga Kerja DIY, Eli Supriyanti mengamini dan bahkan menyebut tren tersebut telah terjadi dalam jangka waktu lima tahun terakhir.

Berdasarkan catatan dari pihaknya, yakni pada sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan, dan perikanan, lonjakan hanya terjadi pada tahun 2015 ke 2016 yang naik sebesar 38.817 pekerja.

Baca: Wirausaha Jadi Jalan Pengentasan Pengangguran

Pada tahun 2013, penduduk DIY yang bekerja di sektor tersebut ada diangka 525.518, kemudian 2014 turun menjadi 496.967, lalu turun kembali menjadi 436.529 di tahun 2015.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved