Nasional
Keterwakilan Perempuan di Legislatif Masih Perlu Didongkrak
Deputi Pengelolaan Pengetahuan IDEA Yogyakarta, Triwahyuni Suci Wulandari mengatakan caleg perempuan lebih sedikit daripada caleg laki-laki.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Ari Nugroho
Terdapat indeks pemberdayaan perempuan, menurut indeks tersebut angka DIY berada di bawah angka nasional.
"Nilai DIY itu 69,32 sementara angka nasional itu 71,39, kita masih di bawah angka nasional. Tentu ini yang harus kita dongkrak bersama supaya keterwakilan perempuan di ranah publik meningkat. Makanya kami lakukan berbagai program dan pelatihan. Kemarin caleg yang saat ini hadir juga sudah pernah kami berikan pelatihan," katanya.
Baca: Mengenal Perempuan Pemimpin dari Pedalaman Afrika, Permaisuri Iran, hingga Negara Modern
Dalam indeks pemberdayaan perempuan, terdapat tiga hal yang menjadi penilaian, yaitu: perempuan dalam parlemen, perempuan menjadi tenaga profesional, dan sumbangan pendapatan perempuan.
Dalam indikator tersebut, menurut Nelly yang masih kurang adalah perempuan dalam parlemen.
Ia mengungkapkan pada dasarnya caleg perempuan memiliki kapasitas yang baik.
Hal itu dikarenakan dalam pelatihan sebelumnya caleg perempuan diajak untuk mlihat permasalahan perempuan, anak, disabilitas, dan kelompok yang perlu diafirmasi.
"Kemarin kita lakukan pelatihan, semacam bedah buku. Pemahaman mereka terkait isu-isu tersebut sudah bagus, mereka memahaminya. Harapannya ya nanti ketika mereka benar-benar terpilih bisa lebih paham dengan isu itu," ungkapnya.
Pelatihan pun tidak hanya selama menjadi caleg saja.
Ia mengatakan ketika sudah menjadi anggota legistarif pun pihanya masih akan memberikan pelatihan. (TRIBUNJOGJA.COM)
