Bantul
Tanggapi Kasus Perusakan Properti Sedekah Laut, Menteri Lukman: Agama dan Budaya Tak Bisa Dipisahkan
Tanggapi Kasus Perusakan Properti Sedekah Laut, Menteri Lukman: Agama dan Budaya Tak Bisa Dipisahkan
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
Laporan Reporter Tribun Jogja Ahmad Syarifudin
TRIBUNJOGJA.COM - Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin, turut angkat bicara terkait perusakan properti sedekah laut yang terjadi di Pantai Baru, Bantul, pada 12 Oktober lalu.
Menurutnya, agama dan budaya saling menyatu dan tak bisa dipisahkan.
"Bagaimanapun juga dalam konteks Indonesia yang sangat kaya, sangat beragam budayanya, yang juga sekaligus masyarakatnya agamis. Antara budaya dan agama tidak bisa dipisahkan satu sama lain, melekat menyatu," katanya, kepada wartawan, di Tembi, Sewon, Bantul, Sabtu (03/11/2018)
Politisi partai PPP itu menjelaskan, nilai-nilai agama ketika dia membumi, maka membutuhkan budaya dan tradisi yang berkembang di masyarakat.Pengejawantahan dari nilai agama itu menyatu dengan tradisi yang sekarang ini hidup.
Baca: Menteri Susi Ketagihan Durian Pelangi dari Banyuwangi
Tradisi yang hidup itu haruslah tradisi yang secara prinsipil tidak bertentangan dengan nilai agama.
"Misalkan ada kebiasaan membunuh orang, tentu itu bukanlah tradisi yang memiliki keterkaitan dengan jati diri Indonesia. Karena bangsa Indonesia sangat religius," terangnya.
"Jadi semua budaya yang berkembang adalah pengejawantahan dari nilai-nilai agama," imbuh dia.
Oleh sebab itu, Menteri Lukman mengajak kepada semuanya untuk tetap menjaga dan memelihara tradisi dan budaya.
"Dengan tetap mengedepankan sisi religiusitas dan budaya yang memang sangat agamis," ungkap dia. (tribunjogja)
