Perginya Sang Pahlawan Kemanusiaan
Syahcrul Anto meninggal dunia pada Jumat (2/11), jenazahnya kemudian diterbangkan ke rumah duka di Surabaya pada pukul 05.00 WIB
TRIBUNJOGJA.com - Kabar duka datang dari operasi pencarian bangkai Pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di Perairan Karawang, Jawa Barat. Seorang penyelam sipil bernama Syahcrul Anto (48) meninggal dunia saat menjalankan tugasnya.
Syahcrul Anto meninggal dunia pada Jumat (2/11/2018), jenazahnya kemudian diterbangkan ke rumah duka di Surabaya pada pukul 05.00 WIB.
Duka mendalam dirasakan keluarga dan rekan-rekan Anto.
Sang istri pun syok mengingat sang suami berangkat dalam kondisi sehat namun mendadak dikabari bahwa suaminya sudah meninggal.
"Jumat malam (2/11/2018) saya dikabari, saya syok dia berangkat sehat. Tadi malam saya ke Jakarta langsung dan sudah meninggal kemudian saya bawa kesini," kata Lyan Kurniawati, isteri korban di rumah duka Jalan Bendul Merisi Gang VIII no 41 Surabaya, Sabtu (3/11/2018).
Kepada SURYA, dirinya mengatakan belum mengetahui bagaimana suaminya hingga bisa meninggal dunia. Apalagi, suaminya termasuk sebagai penyelam handal yang memiliki lisensi.
"Saya belum sanggup tahu detailnya. Dia berangkat dua hari lalu. Dia punya lisensi dan menjadi relawan sejak evakuasi pesawat Air Asia tahun 2014" tambahnya.
Menurut dia, keputusan Syachrul berangkat ikut penyelaman evakuasi pesawat Lion Air JT-610 itu direncanakannya bersama tim penyelam Makasar.
"Dia punya komunitas, gabung komunitas di Makassar. Ada lisensi juga," kata Lyan.
"Allah lebih cinta padamu Sayangku, pahlawanku, imamku... Tunggu aku di jannahNya Insya Allah... terimakasih sayang, bimbingan dan didikanmu. Insya Allah kami teruskan dedikasimu dalam kemanusiaan," tulis akun Facebook bernama Lyan Kurniawati, sebagaimana dikutip dari kompas.com.
Adapun ini bukanlah kali pertama bagi pria yang akrab disapa ayah haji ini terlibat dalam misi kemanusiaan.
Dikutip dari laman Facebook-nya, Anto sebelumnya pernah bergabung juga dalam operasi pencarian pesawat AirAsia QZ 8510 yang mengalami kecelakaan pada Desember 2014 lalu. Ia bahkan menjadi satu diantara sekian penyelam yang pertama kali menemukan badan pesawat dan enam korban di pesawat AirAsia.
Sementara seorang rekannya, Yosep Safrudin membagikan kisah di akun Facebook-nya dan diketaui bahwa Anto juga pernah bergabung dalam operasi kemanusiaan pada kecelakaan Kapal Pelni.
Dan sebelum bergabung dalam operasi kemanusiaan evakuasi Lion Air JT-610, Anto juga baru sepekan kembali dari Palu dalam misi kemanusiaan pascagempa dan tsunami.
Menurut Yosep, Syahcrul Anto merupakan sosok penyelam yang sangat berpengalaman dan memiliki dedikasi dalam berbagai operasi kemanusiaan.
Dia tanpa lelah dan rela meninggalkan perusahaan sampai berbulan-bulan demi ikut berpartisipasi dalam misi kemanusiaan.
Dia bahkan baru satu minggu kembali dari Palu untuk membantu korban gempa dan tsunami.
Diakui, Yosep, Syachtrul Anto meminta dia menjemputnya di Bandara Halim Perdanakusuma dua hari lalu untuk bisa ikut membantu mengevakuasi korban Lion Air
"Pinjem Alat selam ku, minta diantar ke posko evakuasi JT610 di priok...," tulis akun ini.
Diakuinya Syachrul Anto adalah senior yang sudah seperti saudaranya. Dia sangat humble dan baik hati.
"Sempat terlibat bisnis bareng kecil2an...Seringkali antar jemput kalo silaturahmi ke Makassar...rindu gelak tawa dan kebaikan2nya.... Selamat Jalan.. Ayah anto, Om anto, ayah haji" (Begitu teman2 divers memanggilnya....) Syachrul Anto
Semoga Om menghadap sang Khalik dgn Khusnul khotimah.......Semua kita berasal dari Allah dan kita semua akan kembali ke hadapan Nya...Selamat Jalan...Pahlawan kemanusiaan.....,' tulisnya. (*)
