Yogyakarta

Jazz Lintas Generasi Jadi Sajian UGM Jazz 2018

Sebagai puncak dari gelaran UGM Jazz, aksi Bob James menambah kekentalan unsur jazz malam ini.

Penulis: Wahyu Setiawan Nugroho | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Wahyu Setiawan
Bob James saat tampil dalam gelaran UGM Jazz 2018 di Grand Pacific Hall Yogyakarta, Sabtu (3/11/2018). 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gelaran yang dulunya bernama Economics Jazz dan bertransformasi menjadi UGM Jazz sukses digelar di Grand Pacific Hall Yogyakarta, Sabtu (3/11/2018) malam.

Menghadirkan bintang jazz nasional dan luar negeri membuat parade musik ini menjadi kental akan unsur jazz. Sebut saja Kunto Aji, Ruth Sahanaya, pianis Candra Darusman menjadi lini pengisi UGM Jazz malam ini.

Bintang utama dalam gelaran ini ialah pianis legendari peraih dua kali grammy award yakni Bob James. Ia hadir bersama trionya.

Kombinasi lengkap antara musisi jazz lintas generasi dari tahun 1970 hingga 2000an ini menjadi sajian lengkap dalam gelaran UGM Jazz kali ini.

Baca: Ruth Sahanaya dan Candra Darusman Kentalkan Suasana Jazz dalam Gelaran UGM Jazz

Event musik jazz tahunan dibuka lewat suara merdu Kunto Aji.

Tembang berjudul Sulung menggugah semangat pecinta jazz yang digelar di Grand Pacific Hall Yogyakarta, Sabtu (3/11/2018) malam.

"Kebanggaan bisa diundang di UGM Jazz, terimakasih untuk yang mengundang saya, pak Tony dan teman-teman fakultas ekonomi UGM," ujar Kunto diatas panggung.

Penyanyi kelahiran Yogyakarta, 31 tahun silam ini membawakan enam tembang andalannya dari album Mantra-mantra (2018) dan album Generation Y (2015). Mulai dari Sulung, Pilu Membiru, Terlalu Lama Sendiri, Rehat hingga Topik Semalam.

"Saya mengawali karir dari kota ini, saya besar juga dari kota ini, saya orang Sleman, rumah saya di Denggung, tepuk tangan buat Yogyakarta," katanya.

Tembang Konon Katanya pun sukses menggeliatkan semangat para penonton yang hadir malam ini di akhir penampilan Kunto Aji.

Mulai dari anak muda hingga orang tua menikmati alunan petikan gitar dan gebukan drum khas musik Kunto Aji.

Di hadapan ratusan pengunjung yang telah memadati gedung konser, Kunto mengajak para penonton untuk menikmati alunan musik jazz yang akan digelar semalaman.

"Terimakasih banyak semuanya, semoga kalian semua menikmati sajian kita malam ini," katanya usai lagu pamungkas.

Baca: Lewat Tembang Sulung, Kunto Aji Buka Gelaran UGM Jazz

Kunto Aji sukses menggugah anak muda dan penonton yang memadati Grand Pacific Hall Yogyakarta, Sabtu (3/11/2018) malam lewat tembang dari album Generation Y (2015) dan Mantra-mantra (2018) nya.

Suguhan instrumen musik jazz kembali disambung oleh lantunan merdu dari satu diantara diva jazz negeri ini yakni Ruth Sahanaya.

Uthe sapaan akrabnya diawal pentas membawakan lagu-lagu jazz nostalgia pada era 1990-an. Tiga tembang permulaan yang ia bawakan yakni Masa Kecil, Seputih Kasih dan lagu medley dari beberapa artis tanah air yang ia bawakan.

Tembang ini sukses mengingatkan tembang populer yang kala itu sukses mempengaruhi telinga pecinta musik jazz kala tahun 1990-an.

"Saya selalu exited ketika mendapat kesempatan bermain di UGM Jazz, ini sudah kesekian kalinya saya berada di acara ini," kata Uthe diatas panggung.

Didominasi oleh penonton berusia matang, tembang yang dibawakan Uthe sukses membawa ingatan kembali pada masa muda para penonton kala itu.

Baca: Metamorfosa, Economicz Jazz Berganti Nama

Belum kelar dengan penampilan yang memukau dari Uthe, penonton dibawa menuju suasana jazz yang lebih kental malam ini dengan suguhan instrumen piano Candra Darusman yang muncul dengan trio-nya.

Candra berkolaborasi dengan musisi jazz muda yakni Mahesa Santosa sebagai penggebuk drum dan Deny sebagai pemetik alat musik bass.

Kolaborasi alunan piano milik Candra Darusman, Drum dan Bass sukses melebur menjadi sajian alunan musik jazz merdu yang semakin mengingatkan dengan musik ciptaannya pada era 1980-an.

"Pertama kali saya diundang oleh Pak Tony pada tahun 1987 dan lima tahun yang lalu, ini kebetulan menjadi kesempatan saya yang kesekian kali untuk menghibur para pecinta musik jazz di Yogyakarta," tutur Candra Darusman sebelum pentas.

"Semua sudah berubah, ekonominya, pembangunannya namun satu yang tak pernah berubah dari Yogyakarta yaitu keramahannya," sambung Candra.

Peringai Diri, Kau, Dunia di Batas Senja dan tembang ciptaan terbarunya di tahun ini, Its Amazing membawa penonton semakin melebur dan terbawa suasana jazz malam ini.

Penampilan makin meriah dan semakin melenyapkan penonton dalam balutan musik jazz dengan kolaborasi Uthe dan Candra Darusman. Keduanya berkolaborasi dan sukses menyanyikan tembang jazz nostalgia diantaranya Esok Kan Masih Ada dan Pesta.

Keduanya sukses menyuguhkan musik jazz yang berkualitas dengan kolaborasi kualitas musik Candra Darusman didampingi gebukan drum Mahesa Santosa dan petikan bass dari Deny dengan suara merdu Ruth Sahanaya.

Usai berkolaborasi, Ruth Sahanaya melanjutkan penampilannya didampingi band dan backing vokal bawaannya. Uthe membawakan sederet tembang kenangan yang hits pada era 1990-an.

Baca: UGM Jazz 2018 Undang Pianis Legendaris Bob James

Sebut saja Andai Kau Datang, Memory, Keliru, Tak Kuduga, Sinaran hingga Ingin Ku Miliki. Uthe juga membawakan lagu medley sambungan dari penyanyi cowok tanah air seperti Arfgan Syahreza, Glenn Fredly hingga Cakra Khan.

Penonton makin bersorak dalam kemeriahan musik jazz semalam saat Uthe mengajak seluruh penonton berdiri menikmati alunan musik dari lagu Sinaran yang ia nyanyikan malam itu.

"Yogyakarta malam ini memberikan saya lebih dari yang aku duga," katanya diatas panggung.

Sebagai puncak dari gelaran UGM Jazz, aksi Bob James menambah kekentalan unsur jazz malam ini.

Hadir bersama dua rekannya yakni Ronald Otiz pada drum dan Michael Pallazolo pada bass, trio ini sukses membawakan instrumen jazz yang lekat kepada penonton.

Tak perlu diragukan lagi, kolaborasi sendu antara suara piano Bob James berpadu dengan betotan bass milik Pallazolo dan gebukan drum dari Ronald Ortiz menenggelamkan penonton yang datang dalam musik jazz yang sangat kental.

Kelihaian jari jemari pria kelahiran 1939 ini menyajikan alunan musik jazz fusion yang menjadi genre jazz yang ia kembangkan.

Bob James dan trio pun sukses membekap suasana para penonton malam itu dengan balutan musik jazz berkualitas dunia.

"Saya sangat senang bisa hadir di Yogyakarta, ini kota spesial dan harus saya datangi dalam tour saya ke depan," katanya.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved