Yogyakarta
Ruth Sahanaya dan Candra Darusman Kentalkan Suasana Jazz dalam Gelaran UGM Jazz
Uthe sapaan akrabnya diawal pentas membawakan lagu-lagu jazz nostalgia pada era 1990-an.
Penulis: Wahyu Setiawan Nugroho | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kunto Aji sukses menggugah anak muda dan penonton yang memadati Grand Pacific Hall Yogyakarta, Sabtu (3/11/2018) malam lewat tembang dari album Generation Y (2015) dan Mantra-mantra (2018) nya.
Suguhan instrumen musik jazz kembali disambung oleh lantunan merdu dari satu diantara diva jazz negeri ini yakni Ruth Sahanaya.
Uthe sapaan akrabnya diawal pentas membawakan lagu-lagu jazz nostalgia pada era 1990-an.
Tiga tembang permulaan yang ia bawakan yakni Masa Kecil, Seputih Kasih dan Medley Dance.
Tembang ini sukses mengingatkan tembang populer yang kala itu sukses mempengaruhi telinga pecinta musik jazz kala tahun 1990-an.
"Saya selalu excited ketika mendapat kesempatan bermain di UGM Jazz, ini sudah kesekian kalinya saya berada di acara ini," kata Uthe diatas panggung.
Baca: Ruth Sahanaya dan Bob James Siap Meriahkan UGM Jazz 2018
Didominasi oleh penonton berusia matang, tembang yang dibawakan Uthe sukses membawa ingatan kembali pada masa muda para penonton kala itu.
Belum selesai dengan penampilan yang memukau dari Uthe, penonton dibawa menuju suasana jazz yang lebih kental malam ini dengan suguhan instrumen piano Candra Darusman yang muncul dengan trio-nya.
Candra berkolaborasi dengan musisi jazz muda yakni Mahesa Santosa sebagai penggebuk drum dan Deny sebagai pemetik alat musik bass.
Kolaborasi alunan piano milik Candra Darusman, Drum dan Bass sukses melebur menjadi sajian alunan musik jazz merdu yang semakin mengingatkan dengan musik ciptaannya pada era 1980-an.
"Pertama kali saya diundang oleh Pak Tony pada tahun 1987 dan lima tahun yang lalu, ini kebetulan menjadi kesempatan saya yang kesekian kali untuk menghibur para pecinta musik jazz di Yogyakarta," tutur Candra Darusman sebelum pentas.
Baca: Lewat Tembang Sulung, Kunto Aji Buka Gelaran UGM Jazz
"Semua sudah berubah, ekonominya, pembangunannya namun satu yang tak pernah berubah dari Yogyakarta yaitu keramahannya," sambung Candra.
Peringai Diri, Kau, Dunia di Batas Senja dan tembang ciptaan terbarunya di tahun ini, Its Amazing membawa penonton semakin melebur dan terbawa suasana jazz malam ini.
Penampilan makin meriah dan semakin melenyapkan penonton dalam balutan musik jazz dengan kolaborasi Uthe dan Candra Darusman.
Keduanya berkolaborasi dan sukses menyanyikan tembang jazz nostalgia diantaranya Esok Kan Masih Ada dan Pesta.
Keduanya sukses menyuguhkan musik jazz yang berkualitas dengan kolaborasi kualitas musik Candra Darusman didampingi gebukan drum Mahesa Santosa dan petikan bass dari Deny dengan suara merdu Ruth Sahanaya.(TRIBUNJOGJA.COM)