Pakai Lensa Kontak Saat Mandi Ternyata Dapat Berisiko Terkena Infeksi Langka
Orang yang mandi atau berenang menggunakan lensa kontak dapat berisiko menderita infeksi acanthamoeba keratitis
Penulis: Fatimah Artayu Fitrazana | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM - Sebuah studi yang dilakukan oleh Moorfields Eye Hospital di London dan University College London menemukan adanya peningkatan jumlah kasus Acanthamoeba keratitis sejak 2011.
Orang yang mandi atau berenang menggunakan lensa kontak dapat berisiko menderita infeksi ini.
Pasien yang paling parah terkena infeksi ini, 25% di antaranya menderita penurunan penglihatan hingga kebutaan.
Baca: Contoh Soal TKP TIU TWK Download di Sini, Bekal Ujian SKD CPNS 2018 Agar Lolos Passing Grade
Baca: Download Contoh Soal TKP TIU TWK Ujian SKD CAT CPNS 2018
Baca: Jadwal Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS Pemkot Yogyakarta Cek di Sini
Baca: Jadwal Tes SKD CPNS Kemenkominfo Mulai 3 November 2018, Lokasi di 3 Kota Ini
Menurut laman Huffington Post, meski infeksi ini tergolong serius, kasusnya cukup langka.
Di antara tahun 2000 hingga 2003, kasus pasien dengan infeksi ini hanya ada delapan sampai sepuluh saja.
Namun, berdasarkanpenemuan yang dipublikasikan oleh British Journal of Ophthalmology, jumlah kasusnya betambah menjadi 35-65 sejak 2011-2016.
Penelitian di tahun 2002, pasien Acanthamoeba keratitis diderita oleh 2,5 persen dari 100.000 pengguna lensa kontak di Inggris bagian tenggara.
Professor John Dart dari UCL Institute of Ophthalmology dan Moorfields Eye Hospital mengatakan, "Kasus ini terus meningkat, pengguna lensa kontak harus mulai menyadari risikonya."
Professor John Dart menyampaikan jika mandi, berenang, dan mandi di pemandian air panas sambil memakai lensa kontak diidentifikasi menjadi faktor risikonya.
Anggota Acanthamoeba Keratitis Patient Support Group UK, Irenie Ekkeshis, merasa jika seharusnya pengguna diberi pengarahan untuk penggunaan lensa kontak yang aman.
"Lensa kontak adalah alat medis dan harus diberi peringatan tentang penggunaan yang aman," ungkapnya, dikutip Tribunjogja.com dari laman Huffington Post, Kamis (1/11/2018).
(Tribun Jogja/ Fatimah Artayu Fitrazana)
