Yogyakarta
Disbud DIY Berharap Mendapat DAK Kemendikbud
Namun jika mendapat DAK, pihaknya tidak akan membangun fisik museum, melainkan untuk pengembangan lain.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Kebudayaan DIY berharap mendapat Dana Alokasi Khusus dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk meningkatkan pelayanan museum.
Wakil Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Singgih Raharjo mengatakan pihaknya sudah mendapat sosialisasi terkait DAK pengembangan museum.
"Ya memang sudah mendapat sosialisasi.Tetapi nanti DIY dapat atau tidak, masih belum tahu, tergantung nanti dari Kemendikbud. Tentunya tetap berharap bisa dapat DAK itu, untuk pengembangan museum," katanya Minggu (28/10/2018).
Menurutnya penyaluran DAK dari Kemendikbud berdasarkan skala prioritas.
Dalam hal ini merupakan kondisi museum dan komitmen dari daerah untuk mengembangkan museum.
Baca: Perbaiki Struktur Bangunan, Dinas Kebudayaan Rehabilitasi Plengkung Gading dan Plengkung Wijilan
"Nanti juga pasti berdasarkan skala prioritas, kondisi museumnya, dan daerah pemerintah daerah masing-masing. Kalau DIY kan sudah bagus, sudah memiliki komitmen untuk mengembangkan museum. Jadi meskipun tidak dapay, tidak apa-apa. Biar dipakai museum lain yang perlu pengembangan," lanjutnya.
Namun jika mendapat DAK, pihaknya tidak akan membangun fisik museum, melainkan untuk pengembangan lain.
Ia mengungkapkan Disbud DIY akan melakukan revitalisasi pada Museum Sonobudoyo.
Dana yang digunakan untuk revitalisasi berasal dari APBD dan Dana Keistimewaan.
"Jadi salah satu museum milik pemerintah itu Museum Sonobudoyo, kita tahu, itu unggulan DIY. Nantinya 2019 akan direvitalisasi menggunakan APBD dan Dana Keistimewaan," ungkapnya.
Baca: Inilah Museum Makanan Paling Menjijikan di Dunia, Apa Saja Isinya?
"Tentu kalau nanti dapat DAK, ya tidak dipakai untuk pembangunan fisik. Karena fisiknya sudah ada anggarannya. Kita gunakan yang lain, misalnya untuk human resources. Untuk mengembangkan museum tentu kita membutuhkan SDM yang memadahi. Lalu untuk teknologi, kita pengen nanti Museum Sonobudoyo itu jadi museum internasional yang punya ruang pamer unggulan," sambungnya.
Ia menjelaskan museum Sonobudoyo memiliki ribuan koleksi mulai dari batik, keris, dan koleksi lain.
Namun ketersediaan tempat masih terbatas. Oleh sebab itu melalui pembangunan museum, koleksi yang selama ini disimpan bisa dipamerkan.
"Kita itu punya banyak sekali koleksi, ribuan. Sementara tempat hanya terbatas. Koleksi-koleksi lain kita simpan di storage. Kadang-kadang kita ganti koleksinya. Tetapi nanti kalau sudah kita bangun, koleksi bisa keluar. Biar semua bisa lihat dan belajar dari koleksi yang kita punya," jelasnya.(TRIBUNJOGJA.COM)