Sleman
Puluhan GTT Lakukan Audiensi ke DPRD dan Disdik Sleman
Puluhan Guru Tidak Tetap (GTT) alias Guru Honorer (K2) lakukan audiensi ke DPRD Sleman.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Puluhan Guru Tidak Tetap (GTT) alias Guru Honorer (K2) lakukan audiensi ke DPRD Sleman pada Kamis (18/10/2018).
Audiensi ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Sleman Sri Wantini.
Baca: Aksi Mogok Mengajar GTT Berlanjut, Disdikpora Gunungkidul Segera Surati Pemerintah Pusat
Eka Mujiyanta selaku Koordinator Daerah menyatakan bahwa audiensi ini sebagai respon terhadap persyaratan dari Kemenpan RB yang dianggap diskriminatif untuk perekrutan CPNS.
"Salah satu syaratnya adalah pendaftar harus berusia maksimal 35 tahun, padahal usia kami sebagian besar di atas itu," kata Eka di DPRD Sleman.
Eka menyebut gerakan audiensi ini juga dilakukan secara nasional oleh daerah-daerah lain.
Ia menyebut gerakan ini sebagai pernyataan sikap.
Dari pantauan Tribunjogja.com, audiensi sempat alot lantaran terjadi perdebatan antara Kepala Dinas Pendidikan Sleman dengan sejumlah perwakilan guru honorer.
Baca: SD di Gunungkidul Terdampak Aksi GTT Mogok Mengajar
Sri Wantini menyatakan pihaknya sudah meneruskan aspirasi para guru honorer dan tenaga K2 ke Kemenpan-RB.
"Tapi persyaratan dan lain-lain itu di luar kewenangan kami sebagai pemerintah daerah," jelas Wantini. (*)