Palung Pantai Sedahan Membahayakan, Wisatawan Terseret Ombak Masih dalam Pencarian

Tiga korban dapat diselamatkan, namun nahas bagi Lutfi Priyambhodo yang hingga, Minggu (14/10/2018), masih dalam pencarian.

Penulis: Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Yoseph Hary W
Ist
Personel SAR Satlimas korwil I dan anggota BASARNAS saat melakukan pencarian korban terseret ombak sabtu lalu di Pantai Sedahan, Minggu (14/10/2018). 

Laporan Reporter Tribunjogja Wisang Seto Pangaribowo

TRIBUNJOGJA.COM,GUNUNGKIDUL - Pantai Sedahan di Kecamatan Girisubo menawarkan keindahan yang berbeda dibanding pantai lainnya, karena suasananya seperti pantai milik pribadi.

Namun dari keindahan tersebut memiliki ancaman berupa palung yang belum diketahui dalamnya.

Lengah sedikit saja akan sangat berbahaya bagi wisatawan.

Dalam kurun waktu beberapa pekan ini pantai sedahan telah memakan korban beberapa di antaranya hingga merenggut nyawa pengunjung.

Baca: Gandeng UGM, BPBD Gunungkidul Kembangkan SIBAT untuk Antisipasi Bencana Tsunami

Baca: Jika Rencana Mogok GTT Gunungkidul Terlaksana, Kegiatan KBM di Sekolah Bisa Targanggu

Seperti pada Sabtu lalu (13/10/2018), sebanyak empat pengunjung mengalami laka laut tergulung gelombang Pantai Sedahan.

Tiga korban dapat diselamatkan, namun nahas bagi Lutfi Priyambhodo yang hingga, Minggu (14/10/2018), masih dalam pencarian.

Koordinator Tim SAR wilayah I Pantai Sadeng, Sunu Hondoko membenarkan di Pantai Sedahan terdapat palung yang dapat membahayakan para pengunjung. Selain itu kedalaman palung belum diketahui.

Selain adanya palung, arus di sekitar palung juga dinilai deras dan membahayakan bagi para pengunjung.

"Jika dilihat dari pantai biasa saja sama dengan permukaan pada umumnya, namun sangat berbahaya jaraknya juga tidak terlalu jauh dari bibir pantai," ujar Sunu, Minggu (14/10/2018).

Banyaknya korban selama beberapa pekan ini, petugas akan menambah papan peringatan dan penjagaan pantai juga semakin diperketat.

"Itu dilakukan untuk memininalisir korban berjatuhan baik itu luka ringan higga merenggut nyawa," imbuhnya.

Anggota operasi pencarian korban berjumlah 15 orang yang terdiri dari SAR Satlinmas Korwil I, Basarnas, dan pihak kepolisian, pencarian mulai dari jalur darat untuk memantau dari atas tebing.

"Selain darat juga dilakukan penyisiran 200 meter dari tempat kejadian perkara, dan radius 300 meter menggunakan perahu," imbuhnya.

Hingga saat ini pihaknya masih belum bisa memastikan korban masih selamat atau sudah meninggal.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved