Bantul
Gudeg Manggar, Kuliner Langka Khas Bantul dari Zaman Ki Ageng Mangir
Gudeg khas Bumi Projotamansari ini bukan terbuat dari nangka, melainkan dari putik bunga muda pohon kelapa.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ahmad Syarifudin
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL- Kabupaten Bantul menyimpan potensi luar biasa.
Bukan hanya ada di sektor pariwisata, namun aneka kulinernya juga melegenda.
Satu di antaranya adalah Gudeg Manggar.
Baca: Festival Gudeg Manggar, Napak Tilas Kuliner Masa Ki Ageng Mangir Wanabaya
Gudeg Manggar ini sebenarnya sama seperti makanan gudeg pada umumnya.
Akan tetapi perbedaan mendasar terdapat pada bahan baku pembuatannya.
Gudeg khas kota Yogyakarta biasanya terbuat dari bahan dasar buah nangka.
Bercita rasa manis, lengkap disertai dengan lauk bacem tempe, tahu, telur, ayam dan tak ketinggalan sambal krecek.
Namun berbeda dengan Gudeg Manggar.
Gudeg khas Bumi Projotamansari ini bukan terbuat dari nangka, melainkan dari putik bunga muda pohon kelapa.
Teksturnya yang padat atau akas ketika digigit menjadi daya tarik tersendiri.
Bukan hanya rasanya yang legit dan nikmat.
Gudeg Manggar yang banyak ditemui di Padukuhan Mangir, Sendangsari, Pajangan, Bantul ini memiliki akar sejarah yang panjang.
Ketua Paguyuban Soko Mangir Baru Basri (66), menceritakan, Gudeg Manggar sebagai makanan khas wilayah Mangir sudah ada sejak abad ke-16 Masehi.
Konon, Gudeg Manggar ini kali pertama diciptakan oleh Gusti Retno Pembayun, putri dari Panembahan Senopati yang juga merupakan istri dari Ki Ageng Mangir.
