Bersahabat dengan Bencana Harus Dimulai dari Penataan Ruang Kota

Bencana tak dapat dihindari, namun kehadirannya bisa diantisipasi, di antaranya dengan memitigasi atau mengurangi risiko bencana.

Editor: iwanoganapriansyah
Ist
Titik-titik yang menunjukkan lokasi gempa di indonesia 

"Memang harganya mahal. Sejak 2004 itu, harus membangun tata ruang berbasis teknologi, berawal dari kejadian di aceh," kata Rudy.

Beradaptasi dengan Alam

Rudy mengatakan, dalam proses penyusunan tata ruang, harus mempertimbangkan kawasan yang berpotensi bencana. Hal ini merupakan cara bagaimana penghuni wilayah tersebut beradaptasi dengan alam.

Sebab, lempengan dan palung di bawah daratan sudah terbentuk sejak ribuan tahun lalu sehingga manusia yang harus beradaptasi.

"Kita beradaptasi dengan bangunan sesuai kaidah. Kita bikin bangunan yang tahan gempa kalau tidak bisa pindah ke tempat lain," kata dia.

Di sisi lain, Rudy menekankan agar masyarakat selalu waspada dan mempersiapkan diri menghadapinya karena tidak dapat diperkirakan kapan gempa terjadi.

"Di manapun wilayahnya, harus nelakukan kewaspadaan dan siap siaga terhadap gempa dan tsunami," kata dia. (Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Indonesia "Ramah" Gempa, Bagaimana Menyikapinya?"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved