Magelang

Bayi Malang itu Diadzani Kapolres Magelang Kota dan Bertemu Neneknya Untuk Pertama Kali

Bayi Malang itu Diadzani Kapolres Magelang Kota dan Bertemu Neneknya Untuk Pertama Kali

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Hari Susmayanti
Tribun Jogja/ Rendika Ferri Kurniawan
Kapolres Magelang Kota, AKBP Kristanto Yoga Darmawan tengah mengumandangkan adzan kepada Tazkiyatul Maulida, sang bayi korban dibuang oleh ibunya dari lantai 3 mal, di sudut ruangan perawatan bayi dalam kapsul inkubator di RS Harapan, Kota Magelang, Kamis (4/10/2018). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNJOGJA.COM - Sayup-sayup terdengar merdu suara adzan di salah satu sudut di ruang perawatan bayi di Rumah Sakit Harapan, Kota Magelang, Kamis (4/10/2018) pagi tadi.

Tampak Kapolres Magelang Kota, AKBP Kristanto Yoga Darmawan, saat itu tengah mengumandangkan adzan kepada salah satu bayi di sudut ruangan yang terbungkus kapsul inkubator.

Bayi yang tak lain adalah bayi yang selamat dari kejadian tragis setelah dibuang dengan dijatuhkan oleh ibunya sendiri, dari lantai tiga salah satu gedung mal di Kota Magelang dengan ketinggian puluhan meter, sesaat setelah dilahirkan.

Saat adzan dikumandangkan, perasaan haru begitu terasa, menyelimuti ruangan kecil tersebut.

Semuanya hening dan yang terdengar hanya kalimat takbir diulang-ulang. Beberapa orang baik tim medis, dan anggota Polwan yang saat itu ada di sana tampak terharu.

Baca: Bayi Mungil nan Cantik yang Dibuang Ibunya dari Lantai 3 Mall di Magelang Itu Selamat

Rasa haru itu semakin menjadi, saat nenek sang jabang bayi, Eka Wijayanti, dipertemukan dengan cucunya untuk yang pertama kalinya.

Sambil menahan tangis, bayi itu digendongnya dengan erat dan diciumnya penuh rasa sayang.

Sesekali ia menyentuh mukanya yang masih lugu, tangannya mungil meski masih terdapat luka di beberapa bagian tubuhnya.

Saat digendong sang nenek, si jabang bayi itu tampak tenang, cuma sedikit menggerak-gerakkan tangan dan kakinya saja. Tak menangis, tak rewel sama sekali.

Sementara itu paman dari bayi, Imam Syahrul, juga hanya terdiam, dari jauh melihat nenek dari bayi itu menggendong sang bayi perempuan tersebut.

Baca: Kondisi Bayi Dibuang dari Lantai Tiga Mal Matahari Magelang, Biaya Rawat Ditanggung Polisi

Air matanya seperti akan keluar dari kelopak matanya, dan hanya mengusap-usap agar tak terlihat.

Baru sekitar lima menit dalam gendongan, bayi dalam balutan jarit warna ungu itu harus dikembalikan lagi ke dalam inkubator. Dokter mengambilnya dan menaruhnya lagi ke dalam tempatnya tidur.

Nenek dan paman sang jabang bayi hanya terus melihatnya, saat berjalan keluar dari ruangan, seperti berharap untuk segera membawanya pulang dan merawatnya.

Pihak keluarga sudah memutuskan akan merawat bayi perempuan malang tersebut. Bahkan keluarga juga sudah memberi nama untuk sang bayi, Tazkiyatul Maulida.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved