Kulonprogo
ToMiRa Efektif Perluas Pasar UMKM di Kulonprogo
ToMiRa merupakan brand yang diciptakan Pemerintah Kabupaten Kulonprogo untuk hasil akuisisi toko modern berjejaring oleh koperasi rakyat.
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Dinkop UMKM) mengklaim keberadaan ToMiRa (Toko Milik Rakyat) cukup efektif untuk perluasan pangsa pasar produk-produk pengusaha kecil setempat.
Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong tumbuh kembang UMKM.
Baca: Jejak Tsunami Besar di Pesisir Kulonprogo Dekat Calon Bandara
Diketahui, ToMiRa merupakan brand yang diciptakan Pemerintah Kabupaten Kulonprogo untuk hasil akuisisi toko modern berjejaring oleh koperasi rakyat.
Selain menjual aneka kebutuhan keseharian umum, ToMiRa juga mengusung semangat promosi bagi produk-produk UMKM lokal yang mendapat tempat khusus di toko.
Saat ini, lebih dari 10 toko modern yang muncul di wilayah itu sudah dipermak menjadi ToMiRa dan puluhan produk UMKM dijual di dalamnya.
Kepala Dinkop UMKM Kulonprogo, Sri Harmintarti mengatakan ada standar yang harus dipenuhi produk UMKM ketika akan masuk ke ToMiRa meski semua pelakunya punya kesempatan yang sama.
Hal ini secara otomatis juga akan membuat pelaku UMKM bersangkutan harus terus mengutamakan kualitas dan kuantitas produknya sehingga ada konsistensi yang terus terjaga dalam jalan untuk perkembangan usaha.
Termasuk urusan perluasan pemasarannya meski seleksi alam tetap berlaku untuk hasil penjualannya.
"Ketika sudah masuk ToMiRa, lebih mudah bagi produk itu diterima di toko lain dengan level yang sama. Ketika produk ada di sana, itu jadi modal trust (kepercayaan) bagi masyarakat," kata dia pada Tribunjogja.com, Selasa (2/10/2018).
Disebutnya, UMKM harus terus mengutamakan dan mempertahankan kualitas dan kuantitas produk untuk bisa menjadi tuan rumah di tengah masyarakat.
Sehingga, masyarakat Kulonprogo akan tetap memilih produk lokal meskipun banyak produk serupa di pasaran.
Selain menjaga kualitas produk, pemenuhan tingkat ketersediaan produk juga dirasa penting untuk melayani permintaan yang tinggi.
Saat ini, UMKM masih cukup mampu menyediakan produk dalam jumlah banyak.
Hanya saja, beberapa di antaranya memang masih perlu perbaikan pada masa konsumsi produk dan teknologi pengemasannya.
Seperti misalnya, kecap benguk yang akan mengeluarkan gas setelah beberapa waktu.