Kesehatan
Musim Pancaroba, Waspadai Penularan ISPA dan Diare
Musim Pancaroba, Waspadai Penularan ISPA dan Diare dengan Menjaga Pola makan dan Memperbanyak Aktifitas Fisik.
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM - Memasuki musim pancaroba, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta menghimbau masyarakat untuk menjaga pola makan dan perbanyak aktivitas fisik.
Hal itu untuk menjaga kondisi tubuh supaya tetap fit sehingga tidak mudah terserang penyakit.
Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinkes Kota Yogyakarta, Endang Sri Rahayu mengatakan pola makan dan aktivitas fisik merupakan upaya untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Menurutnya, ketika daya tahan tubuh bagus, maka masyarakat tidak mudah terserang penyakit.
Baca: Wakil Bupati Gunungkidul Berikan Bantuan untuk Si Kembar Siam Meikha dan Meisha
Ia menjelaskan, penyakit yang diprediksi dapat menyerang masyarakat adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). ISPA merupakan penyakit musiman, dimana 70 persen terjadi karena virus.
"Sebenarnya ISPA itu selalu ada, tentu karena ada pemicunya dulu. Kalau 70 persen karena virus, dan bisa sembuh sendiri. Sementara yang 30 persen itu karena bakteri. ISPA ini bisa menular melalui udara, makanya pasti ada pemicunya dulu," katanya Selasa (2/10/2018).
Ia menjelaskan debu, asap knalpot, asap rokok juga bisa menyebabkan ISPA. Karena tergolong penyakit menular, Endang meminta masyarakat yang sudah ISPA untuk mengenakan masker, supaya mencegah penularan.
Selain ISPA, penyakit lain yang mungkin menyerang saat pancaroba adalah diare. Diare umumnya terjadi karena makanan. Meskipun tidak banyak terjadi di Kota Yogyakarta, namun masyarakat perlu waspada. (tribunjogja)
Tribunjogja.com
pancaroba
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Diare
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta
Bagaimana Cara Agar Tidur Lebih Nyenyak ? Bisa Gunakan Bantal Herbal, Begini Cara Membuatnya |
![]() |
---|
Hindari Gigi Berlubang, Ini Cara Deteksi Dini, Pencegahan, dan Sikat Gigi yang Benar |
![]() |
---|
Pasien Isolasi Mandiri COVID-19 Diharuskan Memiliki Oximeter, Ini Penjelasan Dokter |
![]() |
---|
Tes PCR Dianggap Paling Akurat Deteksi COVID-19 |
![]() |
---|
Deteksi Kanker Sedini Mungkin untuk Tingkatkan Peluang Kesembuhan |
![]() |
---|