Polisi Selidiki Dugaan Pelecehan Terhadap Polwan saat Demo Mahasiswa di Pekanbaru
Polresta Pekanbaru, mengatakan, enam orang polwan diduga menjadi korban pelecehan dan penganiayaan oleh oknum mahasiswa.
TRIBUNJOGJA.COM - Bentrokan mahasiswa dengan aparat kepolisian mengakibatkan sejumlah korban terluka. Jumlah korban dari mahasiswa sebanyak 7 orang. Sementara korban dari kepolisian yang melakukan pengamanan sebanyak 7 orang. Mereka adalah wanita polisi (polwan) yang bertugas di bagian depan.
Ada sekitar ribuan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Riau yang melakukan demo di depan kantor DPRD Riau di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Senin (24/9/2018) kemarin.
Demo tersebut dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional dan kesejahteraan petani di Riau menjadi salah satu perhatian mahasiswa. Namun, demo tersebut berlangsung ricuh. Aksi saling dorong antara petugas dan mahasiswa tak terhindarkan.
Dugaan Pelecehan
Berdasarkan keterangan tertulis Polresta Pekanbaru, Selasa (25/9/2018), enam orang polwan diduga menjadi korban pelecehan dan penganiayaan oleh oknum mahasiswa.
"Saat ingin menerobos blokade massa aksi langsung berhadapan dengan polwan sebagai lapisan pertama pengamanan. Saat itulah terjadi pelecehan dan penganiayaan oleh mahasiswa terhadap polwan yang melaksanakan pengamanan unjuk rasa tersebut," kata Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Susanto.
Dia menyebutkan, enam orang polwan korban dugaan pelecehan seksual itu berinisial Brigadir LD, Bripda N, Aiptu RH, Bripda Z, Bripda M, Aiptu T dan Bripda S.
Para polwan tersebut, kata Santo, ada yang pingsan, mengalami sakit dada, bibir terluka, sakit pada kaki dan tangan dan sakit pada pinggang akibat terkena benda keras. "Polwan yang menjadi korban dilarikan ke rumah sakit," sambung Santo.
Kronologi Kejadian
Santo menjelaskan, pengaman demo mahasiswa melibatkan Polresta Pekanbaru, Polda Riau, Satpol PP dengan jumlah sekitar 500 personel. Seluruh personel sudah diimbau untuk mengamankan aksi unjuk rasa secara humanis.
Sekitar pukul 16.00 WIB, massa aksi masuk ke areal kantor DPRD Riau. Mahasiswa menerobos barisan petugas yang melakukan pengamanan di gerbang kantor wakil rakyat tersebut.
"Aksi dorong-dorongan tidak dapat dielakkan. Pasukan pengamanan berhasil mendorong mundur massa aksi yang nekat ingin menerobos gerbang kantor DPRD," tambah Santo.
Akibat aksi saling dorong inilah bentrokan tak terhindarkan lagi yang menyebabkan polisi dan mahasiswa terluka.
Terkait adanya dugaan pelecehan seksual dan penganiayaan terhadap orang polwan, pihak kepolisian akan menyelidiki oknum mahasiswa tersebut. "Sedang dalam penyelidikan," kata Santo.
Mahasiswa Lapor ke Polda