Kulonprogo

Kontes Sapi dan Kambing PE, Ajang Pendorong Semangat Peternak Hasilkan Bibit Unggul

Seratusan ekor sapi dan kambing peranakan etawa (PE) diikutkan dalam ajang evaluasi bibit ternak unggul ini.

Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Ari Nugroho
ISTIMEWA
Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulonprogo menggelar kontes hewan ternak di Pasar Hewan Terpadu Pengasih, Senin (17/9/2018). Seratusan ekor sapi dan kambing peranakan etawa (PE) diikutkan dalam ajang evaluasi bibit ternak unggul ini. 

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulonprogo menggelar kontes hewan ternak di Pasar Hewan Terpadu Pengasih, Senin (17/9/2018).

Seratusan ekor sapi dan kambing peranakan etawa (PE) diikutkan dalam ajang evaluasi bibit ternak unggul ini. 

Kepala Bidang Peternakan, DPP Kulonprogo, Nursyamsu Hidayat  mengatakan ada sekitar 82 ekor sapi putih dan 37 ekor kambing PE dalam kontes ini.

Jumlah tersebut meningkat dari tahun lalu yang hanya diikuti 70 ekos sapi dan 25 ekor kambing PE.

Hal ini menandakan animo masyarakat untuk menternakan hewan itu cukup meninggi. 

Baca: Mana yang Paling Enak, Daging Kambing atau Domba?

"Lewat kontes ini, kami berupaya mendorong semangat peternak dalam menghasilkan bibit unggul,"kata dia.

Acara ini juga dimaksudkan untuk mengubah pola pikir para peternak yang maish lebih memlih membudidayakan sapi merah ketimbang sapi putih.

Sapi merah memang memiliki porsi tubuh yang besar lantaran dijadikan sapi potong dan dianggap lebih menguntungkan.

Namun, peternak terkadang tidak memperhitungkan kebutuhan pakannya yang jauh lebih banyak dibanding sapi putih. 

"Sapi putih bisa tumbuh dengan baik dan bobot tinggi dengan pakan hijauan cukup. Kebutuhan biaya pakannya juga tak semahal sapi merah," kata Syamsu.

Maka itu pihaknya terus berupaya meningkatkan populasi sapi putih di kalangan peternak.

Saat ini, dari populasi sapi di Kulonprogo sebesar 51.000 ekor, sebagian besar merupakan jenis sapi merah. 

Baca: Lebaran Kurban Polres Magelang, Kapolres Ikut Sembelih Sapi

Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo berharap Kulonprogo bisa menjadi wilayah penghasil daging ternak yang besar. Dengan potensi lahan pakan ternak yang ada, ia yakin hal tersebut bisa terwujud.

Seorang peserta kontes kambing PE, Margareta Dwisari dari Girimulyo mengatakan tidak ada perawatan khusus terhadap ternaknya.

Perawatan hanya berupa pemberian pakan hijauan, obat cacing 6 bulan sekali, dimandikan seminggu sekali, dan pemberian vitamin jika sakit.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved