Warga Dusun Jati Tuntut Cabut Ijin Tambang

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYAKARTA - Ratusan warga masyarakat dusun Jati, Banaran, Galur, Kulonprogo melakukan aksi damai menuntut dicabutnya Ijin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Mineral Bukan Logam dan Batuan Komoditas Pasir dan Batu Atas Nama (KUBE SIDO MAJU) di depan gedung DPRD DIY pada Rabu (12/9/2018).

Thomas Nur Ana Edi Dharma, selaku Koordinator Aksi Massa mengungkapkan jika penambangan pasir menggunakan alat berat yang dilakukan oleh KUBE SIDO MAJU telah mengakibatkan dampak buruk bagi lingkungan sekitar penambahan.

Pasalnya, sejumlah daerah telah mengalami kekeringan dan darurat air bersih yang terjadi di dusun Jati.

Baca: Tidak Ada Sosialisasi Terkait Aktivitas Tambang, Warga Nepi Datangi Polda DIY

"Penambangan pasir menggunakan alat berat yang telah dilakukan oleh KUBE SIDO MAJU telah mengakibatkan kerusakan lingkungan, selain itu secara langsung juga telah membunuh aktivitas para penambang pasir tradisional, dimana para warga sudah bertahun-tahun menggantungkan kehidupannya dengan cara menambang pasir secara manual," terangnya.

Thomas menyebutkan jika sebelumnya ijin tambang tersebut awalnya mengantongi ijin di Dusun Kujon Kidul, Kranggan, Galur.

Baca: Legislatif Minta Pemda DIY Tindak Tegas Pelanggaran di Gumuk Pasir

Namun, pada prakteknya telah melampaui batas kewenangan ijin dengan mencoba melakukan penambangan di wilayah Jati.

"Akibat adanya penambangan tersebut, saat ini masyarakat telah merasakan dampak buruk seperti sumber mata air yang mulai kering, abrasi, serta lahan tani yang tidak produktif dirasakan oleh para petani," katanya (TRIBUNJOGJA.COM)