Pendidikan
Tumbuhkan Jiwa Kompetisi pada Siswa Melalui MONACO 2018
Kompetisi yang dihelat untuk ketiga kalinya ini mempertandingkan 17 kategori kompetisi, baik akademik maupun non akademik.
Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Noristera Pawestri
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sebanyak 900 siswa tingkat SMP dan SMA ikuti Moehi National Competition (MONACO) 2018 yang diselenggarakan SMA Muhammadiyah 1 (Muhi) Yogyakarta pada Selasa (11/9/2019).
Kompetisi yang dihelat untuk ketiga kalinya ini mempertandingkan 17 kategori kompetisi, baik akademik maupun non akademik.
Kompetisi tersebut di antaranya Debat Bahasa Indonesia, Debat Bahasa Inggris, Olimpiade IPA, Olimpiade IPS, Olimpiade Matematika, Cerdas Cermat Islam, Story Telling.
Baca: Jadi Pembina Upacara di Sekolah, Kapolres Bantul Ajak Para Siswa Jauhi Narkoba
Selain itu juga ada Kompetisi Hiragana Katakana, Rodoku, Nasyid, MHQ, MTQ, MTarQ, Lomba Dai Muda, Fotografi, Lintas Alam dan Tapak Suci.
Kepala SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, Tri Ismu menyampaikan, kompetisi ini guna menumbuhkan jiwa kompetisi pada generasi muda baik secara akademik maupun non akademik.
"Sehingga para peserta ada peningkatan mutu dalam kompetensi melalui kompetisi yang diikuti siswa dari berbagai daerah," ujarnya kepada Tribunjogja.com
Melalui kompetisi ini, diharapkan seluruh peserta memiliki tekad untuk mewujudkan kesetiaannya kepada bangsa dan negara melalui ukiran prestasi.
Sekolah juga mendorong para siswa agar aktif berorganisasi serta mengembangkan minatnya masing-masing agar berprestasi tak hanya di akademik tapi juga non-akademik.
Baca: Berdayakan Potensi Lokal, Mahasiswa KKN UMY Rintis Usaha Kripik Talas dan Wingko
"Semua panitia siswa, guru hanya mendampingi. Justru ini satu pembelajaran yang di kelas nggak ada, bagaiaman siswa Muhi bisa mengelola event besar dan belajar berkomunikasi dengan sesama termasuk mandiri dalam mencari sponsor," lanjut dia.
Tri Ismu menambahkan, pada kompetisi ini, diikuti oleh peserta yang datang dari luar daerah, seperti dari Kalimantan, Bengkulu, Jayapura.
Bagi peserta yang datang dari luar daerah, sekolah juga menyediakan fasilitas untuk tempat menginap.
"Kami sediakan tempat transit, ada 5 kelas untuk tempat istirahat," paparnya.
Sementara itu, Panitia Acara MONACO, Rizky Muhammad Aji Saputra mengatakan, untuk kompetisi yang paling banyak diminati peserta yakni Tapak Suci.
"Peserta paling banyak itu lomba Tapak Suci itu mencapai 200 peserta. Lomba ini untuk tingkat SMP," kata Rizky.
Kompetisi ini juga dimeriahkan oleh berbagai penampilan pentas seni musik dan ekstrakurikuler SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta.(TRIBUNJOGJA.COM)