Kulonprogo
DPR RI Soroti 'Lemot'nya Jaringan Internet di BLK Kulonprogo
Legislatif meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menaikkan bandwidth atau besaran kemampuan transfer data
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia menilai fasilitas internet di Balai Latihan Kerja (BLK) Kulonprogo masih 'lemot.'
Legislatif meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menaikkan bandwidth atau besaran kemampuan transfer data jaringan internet tersebut.
BLK Kulonprogo mendapat penyediaan akses internet dari Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kemenkominfo.
Program serupa juga diberikan kementerian untuk Kantor Desa Sukoreno, Kecamatan Sentolo selain juga diterapkan pada wilayah Sleman, Bantul, dan Gunungkidul.
Penyediaan akses internet itu sudah berjalan sejak 2015 dan 2016.
Baca: Kenaikan Permukaan Air Laut Mengancam Keberlangsungan Sambungan Internet di Sebagian AS
Ketua Komisi I DPR RI, Abdul Kharis Almasyhari, Kamis (6/9/2018) mengatakan akses internet di BLK Kulonprogo tidak begitu menggembirakan dari sisi kecepatannya lantaran jumlah penggunanya dari kalangan peserta pelatihan kerja juga cukup banyak.
Solusi terbaik menurutnya adalah dengan menambah bandwidth jaringan sehingga peserta pelatihan bisa lebih mudah dan cepat dalam belajar.
Apalagi, kegiatan pelatihan itu tujuannya untuk menyiapkan masyarakat siap terjun langsung ke lapangan kerja.
Usulan peningkatan bandwidth itu sudah disampaikannya kepada pihak BAKTI dan dijanjikan bakal segera terwujud.
"Kita tahu ini termasuk salah satu BLK terbaik di Indonesia dan menggunakan akses internet dari BAKTI. Hanya saja speed-nya kurang menggembirakan. Kami mendorong Kemenkominfo memfasilitasi akses internet yang bagus bagi masyarakat, apalagi untuk kepentingan BLK," jelas Abdul Kharis seusai kunjungan kerja pengawasan di BLK Kulonprogo.
Baca: Kisah Seorang Siswa SLB Kayuh Sepeda dari Kulonprogo ke SSA untuk Nonton Laga PSIM
Komisi I disebutnya juga akan terus mengawal dan mengawasi pelaksanaan program penyediaan akses internet BAKTI terutama menyangkut kualitas jaringannya.
Jika perkembangannya stagnan, ia meminta masyarakat untuk mengadukannya pada pihaknya.
Adapun kunjungan itu dimaksudkan untuk mengetahui kendala bidang telekomunikasi di lapangan sehingga bisa jadi evaluasi tingkat pimpinan dalam mendukung dunia pendidikan dan instansi pemerintahan.
Direktur Utama BAKTI, Anang Latif mengatakan BLK Kulonprogo merupakan proyek percontohan akses jaringan internet oleh Kemenkominfo.
Di dalamnya diberikan pelatihan komputer yang memang membutuhkan bandwidth cukup banyak.