PSIM Yogyakarta

PSIM Yogyakarta Gagal Berikan Kado Ultah, Brajamusti : Kita Berharap Prestasi Signifikan

Selain masih tertahan di kompetisi level dua dalam kisaran satu dekade terakhir, Laskar Mataram pun terseok dan kesulitan untuk bangkit.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
Tribun Jogja/ Hasan Sakri
Pemain PSIM Yogyakarta, Yoga Pratama berusaha melewati pemain PSBS Biak dalam lanjutan kompetisi Liga 2 di Stadion Sultan Agung, Bantul, DI Yogyakarta, Rabu (5/8/2018). Dalam laga tanpa penonton tersebut, PSIM Yogyakarta ditahan imbang PSBS Biak dengan skor 1-1. 

TRIBUNJOGJA.COM - Tepat 89 tahun silam, atau pada 5 September 1929, PSIM Yogyakarta dilahirkan. Sebuah klub bersejarah, yang terus bertahan hingga kini.

Sayang, sebagai satu dari beberapa klub tertua di tanah air, PSIM tak kunjung bangun dari tidur panjangnya.

Selain masih tertahan di kompetisi level dua dalam kisaran satu dekade terakhir, Laskar Mataram pun terseok dan kesulitan untuk bangkit.

Baca: Tanpa Dukungan Suporter, Pelatih PSIM : Sangat Berpengaruh Pada Mental Tim

Beragam problem berdatangan silih berganti.

Mulai dari masalah keuangan, hingga dipaksa menjadi tim musafir.

Hal tersebut tercermin dalam perayaan hari jadinya tahun ini.

Dari catatan Tribunjogja.com, sebenarnya PSIM memiliki kesempatan emas untuk menggelar perayaan meriah, mengingat tanggal ulang tahunnya bertepatan dengan laga lanjutan Liga 2 2018, melawan PSBS Biak.

Akan tetapi, buntut dari insiden yang terjadi pada laga Derby DIY menghadapi PSS Sleman, Kamis (26/7/2018) silam, membuat PSIM diharuskan berlaga tanpa penonton, atau suporter.

Alhasil, kenyataan pedih ini membuat perayaan hari ulang tahun PSIM terasa begitu sunyi.

Tiada gemuruh dan nyanyian suporter di Stadion Sultan Agung, Bantul, seusai laga.

Raut muka pemain pun tampak layu, setelah laga melawan PSBS gagal dimaksimalkan.

Poin penuh lepas, perayaan ulang tahun Laskar Mataram pun semakin hampa.

Dalam hari jadi yang ke 89 ini, PSIM sendiri mengusung jargon 'Adhimukti', yang berasal dari bahasa sang sekerta.

Manajer Marketing PSIM, Ditya Rizky, mengatakan bahwa 'Adhimukti' dalam bahasa Indonesia, memiliki makna, atau arti bersemangat.

"Semangat untuk berjuang bersama, dalam menggapai mimpi dan cita. Ini merajuk pada konsep semangat juang seluruh pemain PSIM dan suporter, yang terus bersinergi dalam kondisi apapun," katanya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved