Ibadah Haji

7 Tahun Menanti, Warga Sleman Ini Akhirnya Bisa Merasakan Nikmatnya Ibadah Haji

Selama tujuh tahun menanti, ia akhirnya bisa merasakan nikmatnya menjalani ibadah suci tersebut.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Alexander Ermando
Siti Nurhidayati Antari (kanan) bersama suaminya Anwari Sastrowadi (kiri) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Alexander Ermando

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Senin (03/09/2018) ini, rombongan kloter haji 21 SOC asal Sleman kembali ke tanah air.

Mereka menjadi kloter pertama yang kembali usai menjalani ibadah di Tanah Suci.

Para keluarga jemaah tampak menanti-nanti di halaman Masjid Agung Sleman dr Wahidin Sudirohusodo.

Baca: Rombongan Pertama Haji Asal Sleman Pulang dari Tanah Suci, Disambut Langsung oleh Bupati

Meski hari tengah panas, mereka rela berdiri menunggu rombongan tiba dari Solo.

Sekitar pukul 13.00 WIB, 8 bus pembawa rombongan jemaah Haji tiba di pelataran masjid.

Sesaat kemudian para jemaah mulai turun dari bus.

Siti Nurhidayati Antari (54) bersama suaminya, Anwari Sastrowadi (62) termasuk jemaah yang kembali hari ini.

Mereka berdua lalu mendekati anak-anak dan cucu-cucu mereka.

Usai berpelukan melepas rindu dengan anak-anaknya, Siti berkata pada Tribunjogja.com bahwa ia sangat bersyukur bisa kembali dan bersua dengan keluarganya.

"Saya senang sekali bisa bertemu anak-anak lagi. Alhamdulillah semua sehat," ujar warga Mlati, Sleman.

Siti menyebut ini pertama kalinya mengikuti ibadah Haji.

Ia mendaftar pada 2011 bersama suaminya.

Selama tujuh tahun menanti, ia akhirnya bisa merasakan nikmatnya menjalani ibadah suci tersebut.

Dengan wajah sumringah, Siti mengungkapkan ada begitu banyak kenangan luar biasa yang ia lewati di sana.

"Rasanya Masya Allah, nikmat banget. Semuanya berjalan dengan lancar. Pelayanannya juga memuaskan," ungkap Siti.

Anwari, suami Siti, menuturkan seluruh fasilitas yang diberikan pemerintah sebagai penyelenggara tersedia dengan mumpuni.

Selama di sana, ia dan para jemaah lainnya menikmati makanan secara teratur.

Menurutnya, ia diberikan makan sebanyak 40 kali.

"Sampai turah-turah," cetus Anwari yang menjadi guru ngaji ini.

Saat di sana, Siti juga menuturkan bahwa kakinya sempat terinjak oleh jemaah lain lantaran berdesak-desakan.

Namun ia tidak ambil pusing tentang kejadian tersebut.

Ia tetap mengambilnya sebagai pengalaman berharga.

"Meski ada kejadian, alhamdulilah tetap dibantu oleh jemaah lain," ujar Siti.

Selama di sini, Siti tidak sekadar menjalani kewajibannya sebagai umat Muslim.

Baca: Dua Jemaah Asal Sleman Meninggal di Tanah Suci

Ia pun turut membawa doa yang ia mohonkan saat berada di sana.

Lantas apa doa yang ia sampaikan saat berada di sana?

"Saya mohon doa semoga anak-cucu saya diberi kesehatan terus. Tidak hanya mereka, tetapi juga untuk saya, suami dan semua jemaah," tutur Siti.(*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved