Kriminalitas
Penyebab Kematian Nenek dan Cucu di Kota Yogya Masih dalam Penyelidikan Polisi
Selain ditemukan meninggal dengan posisi terlentang dan bersebelahan, mulut Bagas mengeluarkan busa.
Penulis: rid | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Penyebab pasti meninggalnya seorang nenek yaitu Hartini (53) dan cucunya M Bagas Andrian (2), keduanya warga Banyu Urip, Sambung Macan, Sragen, Jawa Tengah masih didalami oleh unit reskrim Polsek Umbulharjo.
Kendati demikian, pihak Kepolisian menyebut bahwa keduanya meninggal dalam kurun waktu kurang dari 12 jam.
Baca: Selain Pemberian Sultan, Sapi dari Titiek Soeharto Juga Disembelih di Masjid Gedhe Kauman
Diketahui pula, selain ditemukan meninggal dengan posisi terlentang dan bersebelahan, mulut Bagas mengeluarkan busa.
Selain itu, perhiasan berupa kalung dan uang tunai Rp1,5 juta milik Hartini hilang tak berbekas.
Kanit Reskrim Polsek Umbulharjo Yogya Iptu Supatno mengatakan, untuk penyebab pasti meninggalnya Hartini dan cucunya belum bisa disimpulkan pihaknya.
Hal itu dikarenakan pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan dari pihak Rumah Sakit, di mana hasil tersebut merupakan satu di antara petunjuk yang digunaian untuk menyimpulkan penyebab kematian seorang nenek beserta cucunya tersebut.
Lanjutnya, mengenai barang berbahaya memang tidak ditemukan pihaknya di TKP.
Namun, pihaknya menemukan botol susu yang diduga sempat diminum oleh Bagas.
Mengingat mulut Bagas mengeluarkan busa meninggal, pihaknya saat ini sedang menunggu hasil uji sisa cairan susu di botol tersebut guna mengetahui kandungan di dalamnya.
"Penyebab meninggalnya belum bisa dipastikan, masih kami selidiki sambil menunggu hasil pemeriksaan medis dan laboratorium," katanya pada Tribunjogja.com, Rabu (22/8/2018).
Lebih lanjut, Kanit Reskrim menyebut bahwa kematian nenek dan cucunya tersebut belum sampai 1x24 jam.
Hal itu diperkuat keterangan saksi-saksi yang melihat Hartini masih melakukan aktifitas sekitar jam 10 pagi.
Bahkan, diperkirakan keduanya masih beraktifitas saat berada di dalam kamar indekos yang beralamatkan di Mrican, Giwangan, Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
"Untuk Hartini diperkirakan meninggal 6 sampai 8 jam sebelum ditemukan, dan untuk cucunya diperkirakan 4 sampai 5 jam sebelum ditemukan," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang nenek dan cucunya ditemukan meninggal di sebuah kamar indekos yang beralamatkan di Mrican, Giwangan, Umbulharjo, Kota Yogyakarta kemarin Senin, (20/8/2018) malam.
Posisi keduanya saat ditemukan saling bersebelahan, selain itu dari mulut sang cucu mengeluarkan busa.
Kapolsek Umbulharjo, Kompol Alaal Prasetyo, SIK mengatakan, kejadian itu bermula saat ayah Bagas yakni Slamet Widodo (34), warga Banyu Urip, Sambung Macan, Sragen, Jawa Tengah bersama rekannya pulang dari kerja.
Sesampainya di rumah, Slamet langsung bertanya kepada istrinya terkait sudah menjemput anaknya atau belum.
Mengingat sedari pagi Bagas diasuh oleh neneknya.
Lanjut Kapolsek, karena belum diantarkan pulang, Slamet bergegas menuju ke indekos ibunya yang berada tidak jauh dari rumahnya.
"Sampai kos korban, pelapor mendapati pintu dan jendela dalam keadaan terbuka. Setelah dilihat, saksi menemukan keduanya tidur telentang dan bersebelahan, tapi saat dibangunkan tidak respon dan ternyata keduanya sudah meninggal," katanya, Selasa (21/8/2018).
Sambungnya, mengetahui hal itu, saksi langsung teriak minta tolong ke warga dan diteruskan pelaporan kepada pihaknya.
Mendapat laporan itu, pihaknya bersama tim medis mendatangi lokasi kejadian guna melakukan pemeriksaan secara medis.
Baca: Donasi Pemkot Magelang untuk Korban Lombok Terkumpul Rp 200 juta
"Kondisinya tidur bersebelahan dalam keadaan terlentang. Dari pemeriksaan tim medis, jenazah yang anak-anak mulutnya mengeluarkan busa, kalau kondisi ibu pelapor sudah dalam keadaan kaku," ujarnya.
Dilanjutkan Kanit Reskrim Polsek Umbulharjo, Iptu Supatno bahwa dari hasil pemeriksaan pihaknya tidak ditemukan barang-barang berbahaya, diungkapkannya pula jika keduanya merupakan nenek dan cucu.
Selain itu, dari keterangan pemilik indekos ternyata korban baru menempati kamar tersebut selama lima hari.
"Dari informasi pelapor, ada kalung dan uang sekitar Rp1,5 juta milik korban yang hilang," katanya. (*)