Kulonprogo
Pelatihan Juru Parkir Pesawat Banjir Peminat
Animo masyarakat Kulonprogo untuk menjadi juru parkir pesawat (marshaller) cukup tinggi.
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Ari Nugroho
Hanya saja, diakuinya pendaftar untuk seleksi HLO itu cukup sedikit.
Hal ini dimungkinkan karena persyaratan yang ditetapkan BP3 cukup ketat seperti kesesuaian tinggi badan dan postur tubuh.
Eko berharap kuota tetap bisa terpenuhi dengan mengalihkan sebagian pendaftar marshaller ke posisi tersebut.
Baca: Terkait Ancaman Gelombang Laut Tinggi, Dekan Geografi UGM Sebut Proyek Bandara Aman
Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo mengatakan, ada 92 angkatan pelatihan kebandarudaraan yang bakal digeber Pemkab bersama Kemenhub selama 2019 mendatang.
Pihak kementerian sempat menantang untuk melatih 125 angkatan meski tidak mudah untuk dipenuhinya.
Pihaknya akan mencoba menyelesaikannya semisal bekerjasama dengan lembaga pelatihan keterampilan (LPK) swasta.
"LPK diperbolehkan asal bersertifikat," kata dia.
Sementara itu, Balai Latihan Kerja (BLK) Kulonprogo juga telah memulai paket pelatihan kerja terkait operasional bandara pada Juli lalu.
Di antaranya mencakup keahlian cargo staff dan ticketing and reservation yang berlangsung pada 16 Juli-20 Agustus 2018.
Kepala BLK Kulonprogo Sri Sulanjari mengatakan antusiasme masyarakat Kulonprogo terhadap pelatihan berbasis kompetensi sangat tinggi, khususnya pelatihan kebandarudaraan.
Hal itu terlihat dari banyaknya pendaftar pelatihan yang mencapai 944 orang (875 orang dari Kulonprogo dan 69 orang dari luar daerah).
Baca: HIMKI DIY Optimis, Bandara NYIA Bisa Naikkan Nilai Ekonomi Mebel dan Kerajinan Hingga 20 Persen
Dari situ kemudian dilakukan seleksi dan diterima untuk 160 orang saja.
Pada angkatan IV ini dilaksanakan sebanyak 5 paket untuk 80 orang peserta dan pada angkatan V pada Agustus nanti ada sebanyak 5 paket dengan peserta 80 orang.
"Pelatihan ini menjadi upaya menekan pengangguran dan meningkatkan kompetensi SDM tenaga kerja sesuai kebutuhan pasar kerja," kata Sri.
Pelatihan ini merupakan program kerjasama Pemerintah Kabupaten Kulonprogo dengan Kementerian Koordinator Ekonomi Kreatif, Kementerian Ketenagakerjaan, dan PT Angkasa Pura I.
Sumber dananya diambilkan dari APBN maupun APBD tahun anggaran 2018.
Penyelenggaraan pelatihan kebandarudaraan juga bekerjasama dengan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Airport Service Training (AST) Yogyakarta.(TRIBUNJOGJA.COM)