Kulonprogo
Pelatihan Juru Parkir Pesawat Banjir Peminat
Animo masyarakat Kulonprogo untuk menjadi juru parkir pesawat (marshaller) cukup tinggi.
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Animo masyarakat Kulonprogo untuk menjadi juru parkir pesawat (marshaller) cukup tinggi.
Hal ini terlihat dari banyaknya peserta seleksi pelatihan marshaller yang digelar di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kulonprogo, Rabu (15/8/2018).
Tercatat ada 147 peserta seleksi pada hari itu untuk pelatihan mashaller dan juru parkir helikopter (helicopter landing officer/HLO) dengan masing-masing berkuota 100 orang.
Hanya saja, untuk bidang HLO peminatnya hanya 20 orang.
Baca: Sederet Tiket Pesawat Murah Bulan Agustus 2018, Ada Diskon Hingga Rp500 Ribu
Kepala Disnakertrans Kulonprogo, Eko Wisnu Wardhana mengatakan pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman antara Pemerintah Kabupaten Kulonprogo dengan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (Pusbang SDM) Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan pada 2017 lalu.
Program ini menjadi langkah penyiapan SDM Kulonprogo untuk menyambut keberadaan New Yogyakarta International Airport (NYIA).
"Mayoritas peserta merupakan warga Kulonprogo dan hanya sebagian kecil saja yang berasal dari luar daerah," jelas Eko.
Para peserta yang lolos seleksi nantinya akan menjalani pelatihan 10 hari di Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan (BP3) Curug milik Kementerian Perhubungan di Jawa Barat.
Seluruh biaya pelatihan ditanggung oleh BP3 Curug kecuali ongkos transportasi berangkat dan pulang pelatihan.
Eko mengatakan, setelah selesai menjalani pelatihan, para peserta akan langsung mendapat lisensi keterampilan sebagai juru parkir pesawat dan helikopter dari Direktorat Keamanan Penerbangan Kemenhub.
Baca: Bea Cukai DIY Kembali Gagalkan Penyelundupan Narkotika di Bandara Adisutjipto Yogyakarta
Hal itu bisa menjadi modal bagi para peserta untuk memasuki dinia kerja profesional di bidang kebandarudaraan.
Baik itu di lingkup bandara maupun di perusahaan swasta.
Peserta dibebaskan untuk memilih sendiri lingkup kerja yang diinginkan, tidak terbatas pada NYIA saja.
Apalagi, posisi HLO banyak dibutuhkan pada perusahaan minyak sehingga potensi penyerapan tenaga kerjanya cukup terbuka lebar.
"Dengan keterampilan dan lisensi ini, warga Kulonprogo punya bekal untuk cari pekerjaan. Perusahaan minyak kan banyak pakai helikopter sehingga HLO ini pasti dibutuhkan," kata Eko.