Cara Blusukan dan Kisah Penyamaran Fenomenal Soeharto

Presiden Kedua RI, Soeharto sering blusukan hingga melakukan penyamaran yang sering bikin pejabat daerah kalang kabut

Editor: Mona Kriesdinar
IST
Soeharto 

Ini cikal bakal Repelita atau Rencana Pembangunan Lima Tahun.

Tahun 1969 hingga 1974 pembangunan fokus pada pertanian dan industri yang mendukungnya.

Slogan Soeharto sederhana, cukup pangan, cukup papan, cukup sandang, cukup lapangan pekerjaan dan pendidikan.

5. Penyamaran fenomenal bikin pejabat daerah kalang kabut
Soeharto sering keliling daerah terpencil untuk melihat hasil pembangunan. Tak jarang aksi ini bikin para pejabat seperti menteri ataupun pejabat daerah tak berkutik kalau hanya sekedar menceritakan hasil yang manis. Lantaran Soeharto langsung ke bawah untuk membuktikannya.

Saat berkeliling Soeharto hanya ditemani ajudan atau satu dua pengawal dan dokter pribadi kata Tri Sutrisno masih dari buku tadi.

"Pak Harto selalu melakukan Incognito, Pak Harto selalu berpesan tidak boleh ada satupun yang tahu kalau Pak Harto mau melakukan incognito" kata Tri.

Apa yang dilakukan Soeharto bikin pejabat daerah kalang kabut karena benar-benar tak tahu.

Wajah pucat dan bikin keringat dingin mengucur deras karena Soeharto membuktikan sendiri hasil pembangunan atau kemungkinan-kemungkinan bila terjadi penyimpangan.

6. Tidur di rumah penduduk
Dalam blusukannya Soeharto tak pernah tidur di hotel. Ia memilih tidur di rumah penduduk atau tidur di rumah kepala desa.
Soeharto lalu berbincang tanpa perantara dan mencatat.

Daerah mana yang berhasil dan daerah mana yang perlu ditingkatkan.

7. Limbah kotor Teluk Jakarta
Presiden Soeharto pernah mengajak Emil Salim dan menunjukkan Teluk Jakarta. Ia memperlihatkan bagaimana limbah mengotori teluk Jakarta bahkan daerah lain.

Soeharto mencontohkan dulu bisa mencuci kerbau sampai bersih kini sudah tak bisa.

Ia menunjukkan teluk tersebut dan mengatakan kalau teluk tersebut sudah dibangun 10 tahun lalu, bisa dibayangkan 20 tahun nanti bagaimana kondisinya.

Soeharto lalu bertanya pada Emil apakah ia bisa membantunya memperbaiki kondisi tersebut.

Ternyata itu permintaan Soeharto pada Emil agar bersedia menjadi Menetri Lingkungan Hidup.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved